• Beranda
  • Berita
  • Bule-bule kebanyakan ingin lihat ini di Indonesia

Bule-bule kebanyakan ingin lihat ini di Indonesia

8 Agustus 2018 15:31 WIB
Bule-bule kebanyakan ingin lihat ini di Indonesia
Direktur Asia Tenggara, Princess Cruises, Farriek Tawfik usai menghadiri sebuah konferensi pers di Jakarta, Selasa (7/8/2018). (ANTARA News/Lia Wanadriani Santosa)
Jakarta (ANTARA News) - Indonesia menjadi salah satu destinasi wisata yang menjadi daya tarik para warga negara asing dari berbagai negara. Apa yang kebanyakan ingin para pelancong asing ini ingin lihat saat berkunjung ke tanah air? 

"Bule-bule mau lihat yang natural, real kampung," kata Farriek Tawfik, Direktur Asia Tenggara, Princess Cruises di Jakarta belum lama ini. 

Warga asing yang berdatangan ke Indonesia ini salah satunya sembari berwisata pesiar yang semakin waktu semakin banyak. Data dari Princess Cruises menunjukkan adanya lonjakan jumlah kunjungan kapal pesiar tahun ini sebanyak dua kali lipat ketimbang tahun lalu, yakni menjadi 372 kapal. Indonesia sendiri berada di urutan ke-7 negara Asia yang paling banyak dikunjungi kapal pesiar. 

Dari sejumlah wilayah di tanah air, Bali menjadi daya tarik utama wisatawan asing, yakni 82 kunjungan pada 2018 ini, diikuti Kepulauan Gili (43 kunjungan), pulau Komodo (40 kunjungan), Semarang (23 kunjungan) dan Surabaya (20 kunjungan). 

Baca juga: Strategi baru Thailand datangkan turis patut ditiru Indonesia

Baca juga: Tips wisata kapal pesiar bagi pemula


Indonesia memang terkenal dengan sejumlah potensi wisatanya, mulai dari pemandangan alamnya, atraksi lokal, kegiatan unik di sana hingga makanan khas setempat. 

"Bule-bule trennya kalau sudah tua mau keliling dunia. Soal atraksi, Indonesia salah satu yang terbaik," kata Tawfik. 

Hanya saja, sambung Tawfik, ada sejumlah keluhan yang umumnya dia dan tim hadapi di lapangan, antara lain menyoal kurangnya personel pemandu wisata yang mahir berbahasa asing serta minimnya sarana dan prasarana yang seperti toilet dan restoran yang nyaman. 

"Enggak banyak guide yang bisa berbahasa asing misanya China, Prancis. Di Ujung Pandang mau ke Toraja misalnya, enggak ada fasilitas toilet yang nyaman, kami harus menyediakan tisu basah di depan toilet, lalu restoran yang nyaman," papar dia. 

Tak hanya itu, belum banyaknya pelabuhan yang bisa menampung kapal yang bersandar dan terbatasnya bis untuk tur juga masih menjadi kendala.

Baca juga: Thailand tindak wisatawan asing yang mengemis

Baca juga: Kunjungan turis asing naik 9,12 persen selama Februari

Baca juga: Turis asing habiskan ribuan dolar demi kursus K-pop

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018