Calhaj asal Papua tersebut mengalami Osteoarthritis pada lututnya yang membuatnya mengalami persendian kaku, bengkak dan sakit.
Peristiwa itu terjadi pada Rabu siang waktu setempat usai shalat Zhuhur.
Usai tawaf atau mengelilingi Kabah tujuh putaran calhaj itu kemudian mengeluh tidak bisa berjalan karena nyeri pada lutut dan engkelnya.
Karena keterbatasan itu dia tertinggal dari rombongan yang masih meneruskan amalan rukun umrah berikutnya yaitu lari di Shofa-Marwa (sai) dan bercukur (tahalul).
Kepada Media Center Haji, anggota P3JH M Agus Pribowo mengatakan memberikan obat pengurang rasa sakit Sodium Diclofenac 50 mg. Tetapi, karena khawatir keadaan memburuk Agus berupaya mengusung Syamsiyah dengan kursi roda.
Namun, kursi roda yang diminta tidak kunjung datang dia segera membopong calhaj itu menuju hotel jamaah terkait setelah membelah kerumunan di Masjidil Haram dan kepadatan bus shalawat di terminal Ajyad.
P3JH merupakan bagian dari Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH). PPIH dituntut untuk serba bisa dalam melayani JCH Indonesia seperti pelayanan umum, kesehatan dan lainnya.
Tim berisi perpaduan dokter, TNI/Polri, paramedis dan unsur fakultas kedokteran kampus.
Sebelumnya, Direktur Bina Haji Kementerian Agama Khoirizi H Dasir mengatakan tim P3JH merupakan unit baru pada 2018 untuk pelayanan haji.
Tim disiapkan untuk mengisi titik kosong yang selama ini kurang terlayani secara maksimal karena keterbatasan personel PPIH.
Baca juga: Laporan dari Mekkah - Jamaah diimbau kenakan ihram dari embarkasi
Baca juga: "Road to Makkah" upaya manjakan jamaah haji
Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018