Solo (ANTARA News) - Kota Solo membawa para pemain gamelan dari 19 kelompok gamelan dari mancan negara seperti Amerika, Jepang Dan Inggris untuk pulang kampung ke Solo dalam rangka memeriahkan Festival Gamelan Internasional 2018.Kami membawa konsep mudik gamelan, untuk membawa diaspora gamelan di berbagai negara ke tempat asalnya
"Kami membawa konsep mudik gamelan, untuk membawa diaspora gamelan di berbagai negara ke tempat asalnya," kata Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid saat ditemui Di Solo, Kamis.
Dia menjelaskan bahwa tema mudik (home coming) dipilih untuk menyediakan arena bagi para ahli dan peminat gamelan untuk bersilaturahmi dan berkontribusi secara akademis dan estetis dalam menyegarkan pengetahuan, memajukan kebudayaan, serta memikirkan kembali perspektif sumbangan kultur gamelan bagi kemanusiaan dan peradaban dunia masa kini dan masa depan.
Menurut dia, perhelatan festival gamelan kali ini berbeda dengan perhelatan sebelumnya, dengan dukungan wadah Indonesiana, festival ini tidak berupaya membawa keriaan tetapi mencoba memperkuat ekosistem dari komunitas lokalnya.
Festival ini pun digarap secara gotong-royong antara pelaku seni, masyarakat, pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dengan begitu masyarakat dapat merasa memiliki dan akan tumbuh keinginan melestarikan kebudayaan tersebut.
Baca juga: Tiga perintis seni gamelan di Inggris dapat penghargaan
Baca juga: Kemendikbud gelar festival gamelan internasional di Solo
Selain itu juga akan ada pameran serta loka karya untuk remaja, harapannya kegiatan tersebut akan menumbuhkan minat para pelajar dan kaum muda mengembangkan gamelan.
Dalam upacara pembukaan pada Kamis malam (9/8) di Benteng Vastenburg akan digelar karya komposisi karawitan hasil kolaborasi beberapa komponis yang tumbuh dalam tradisi gamelan yang kemudian mencapai puncak penjelajahan artistik melalui penemuan, pembaharuan dan penciptaan karya dalam dunia karawitan.
Rangkaian festival akan digelar di beberapa tempat di kota Solo seperti Benteng Vastenburg, ISI Solo, Jalan Slamet Riyadi, Balaikota Surakarta, Taman Budaya Jawa Tengah serta di beberapa lokasi kunci di kabupaten Boyolali, Blora, Karanganyar, Sragen, Sukoharjo, dan Wonogiri.
Pewarta: Aubrey Kandelila Fanani
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018