Dosen UI raih penghargaan internasional SWSA

9 Agustus 2018 21:23 WIB
Dosen UI raih penghargaan internasional SWSA
Universitas Indonesia (humas.ui.ac.id)

Penghargaan ini menjadi kebanggaan tersendiri karena hasil penelitian saya dapat diseleksi oleh para pakar Semantic Web ternama dunia,

Depok,  (ANTARA News) - Dosen Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia (Fasilkom UI) Fariz Darari, Ph.D menjadi peneliti Indonesia pertama yang meraih Semantic Web Science Association (SWSA) Distinguished Dissertation Award, yakni apresiasi tertinggi tingkat internasional untuk disertasi di bidang Semantic Web.

"Penghargaan ini menjadi kebanggaan tersendiri karena hasil penelitian saya dapat diseleksi oleh para pakar Semantic Web ternama dunia," kata Fariz Darari melalui keterangan tertulisnya, Kamis.

Pakar semantic web ternama dunia adalah Prof. James Hendler yang merupakan salah seorang pencetus Semantic Web serta Co-Chair Committee SWSA Distinguished Dissertation Award. Selain itu juga Prof. Dr. Pascal Hitzler, NCR Distinguished Professor & Director of Data Science Write State University (USA), turut memberikan dukungan atas hasil penelitian ini.

Pencapaian Fariz menunjukkan bahwa prestasi anak bangsa tidak kalah cemerlang dan mampu bersaing pada tingkat dunia .

Apresiasi yang diberikan oleh pakar semantik web dunia diharapkan dapat menjadi pemantik semangat siswa-siswi negeri dalam menghasilkan karya-karya khususnya di bidang Ilmu Komputer dan Sistem Informasi serta memberikan kontribusi berharga bagi masyarakat dunia.

Menurut dia, secara keseluruhan, naskah penelitian yang ajukan memiliki kualitas luar biasa khususnya dari segi topik yang dibahas memiliki potensi pengembangan teknologi Semantic Web di masa depan dan memberikan kontribusi substansial dan signifikan.

SWSA (Semantic Web Science Association) merupakan penyelenggara ISWC (International Semantic Web Conference) berbasis di Jerman yang merupakan konferensi level A di bidang Semantic Web. 

Seleksi yang diikuti oleh peneliti dari berbagai universitas di dunia ini, mengedepankan originalitas, signifikansi, dan dampak tertinggi sebagai dasar penilaian. Seremoni penganugerahan bagi Fariz Darari dilakukan pada 8 Oktober 2018 di Monterey, California, USA.

Dalam Disertasinya yang berjudul "Managing and Consuming Completeness Information for RDF Data Sources", di bawah bimbingan Prof. Werner Nutt (Italia) dan Prof. Sebastian Rudolph (Jerman), diakui oleh pakar Semantic Web dunia sebagai penelitian yang berhasil menggabungkan teori, implementasi dan evaluasi dengan sangat solid dan diproyeksikan dapat menstimulasi banyak temuan pada under-developed aspect di bidang Semantic Web.

Sejumlah peneliti senior yang menguji penelitian disertasi Fariz Darari diantaranya adalah Prof. Pascal Hitzler (USA), Prof. Markus Kroetzsch (Jerman), dan Peter F. Patel-Schneider, Ph.D (USA).

Pria berusia 30 tahun ini telah menempuh pendidikan sarjana di Fasilkom UI tahun 2006 kemudian di tahun 2011 melanjutkan studi master di TU Dresden, Jerman & Free University of Bozen Bolzano, Italia.

Pada tahun 2017, Fariz berhasil menyelesaikan studi doktoralnya di Bolzano dan Dresden. Prestasi lainnya yang berhasil ia raih di antaranya terpilih sebagai "Best EMCL Thesis Award 2013" dan berhasil mempublikasikan tesisnya pada ajang konferensi internasional ISWC 2013.

Fariz dikenal dengan kegigihan dan konsistensinya dalam dunia semantic web. Sejak tahun 2013 hingga sekarang, Fariz aktif menghasilkan publikasi (baik paper, workshop maupun demo/poster) di konferensi internasional ISWC.

Semantic Web merupakan ilmu yang cukup baru dan pertama kali dicetuskan oleh Tim Berners-Lee, James Hendler, & Ora Lassila pada tahun 2001. Pada dasarnya, Semantic Web berbicara tentang bagaimana mengorganisasi web dengan lebih baik dan lebih mudah diproses oleh mesin.

Fokusnya adalah mengeksplisitkan hyperlink yang ada pada web dan menggunakan paradigma baru, dimana kita dapat melihat informasi bukan sebagai teks atau strings tetapi lebih kepada objek atau things. Dengan kata lain, tidak sekedar menyimpan basis data teks tetapi juga knowledge based. Semantic Web tidak dapat dilepaskan dari big data processing. 

Ketika data dalam jumlah besar diproses (big data processing), maka Semantic Web memiliki fungsi dalam memodelkan data yang interoperable dan kaya makna (semantics).*

Baca juga: Peneliti UI : `top-up fee` perbankan harus efisien

Baca juga: Peneliti UI: Bahrumsyah belum tewas

Pewarta: Feru Lantara
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018