Yogyakarta (ANTARA News) - Jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Yogyakarta dalam beberapa hari terakhir mengalami lonjakan cukup signifikan meskipun Dinas Pariwisata setempat belum mendata secara pasti jumlah wisatawan asing yang berkunjung saat ini.Data mengenai jumlah wisatawan yang berkunjung saat ini dan berapa kenaikannya memang belum ada. Tetapi di beberapa tempat yang biasanya menjadi lokasi favorit turis mancanegara seperti Prawirotaman memang terpantau cukup ramai
"Data mengenai jumlah wisatawan yang berkunjung saat ini dan berapa kenaikannya memang belum ada. Tetapi di beberapa tempat yang biasanya menjadi lokasi favorit turis mancanegara seperti Prawirotaman memang terpantau cukup ramai," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono di Yogyakarta, Jumat.
Menurut Yunianto, kenaikan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tersebut tidak semata-mata terjadi karena saat ini memang menjadi "peak season" kunjungan wisatawan mancanegara karena sedang libur musim panas di Eropa, tetapi juga terjadi karena banyaknya turis asing yang mengalihkan tujuan wisatanya dari semula Lombok dan Bali menjadi Yogyakarta.
"Yogyakarta, lanjut Yunianto, sangat siap menghadapi potensi lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara imbas bencana gempa di Lombok.
"Kebetulan saat ini bukan masa libur sekolah sehingga destinasi wisata, kondisi lalu lintas hingga akomodasi berupa hotel masih tersedia cukup banyak. Wisatawan pun bisa menikmati Yogyakarta dengan lebih nyaman," katanya.
Sejumlah destinasi wisata yang kerap dijadikan tujuan favorit wisatawan mancanegara di Kota Yogyakarta adalah Keraton Yogyakarta, museum dan beberapa situs cagar budaya.
Peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara di Kota Yogyakarta, lanjut dia sudah terjadi sejak Juli dan diperkirakan berlangsung hingga November.
Sepanjang 2017, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Yogyakarta mencapai sekitar 400.000 orang, dengan turis asal Belanda mendominasi diikuti wisatawan asal Malaysia.
Selebihnya adalah wisatawan-wisatawan dari beberapa negara di Eropa, dari Amerika Serikat dan Australia,? katanya.
Meskipun demikian, Yunianto berharap agar lama tinggal wisatawan mancanegara di Kota Yogyakarta dapat ditingkatkan. Jika semula rata-rata lama tinggal adalah dua hari, maka diharapkan bisa ditingkatkan menjadi 2,5 hari atau tiga hari.
Tujuan kami tidak semata-mata mengejar sisi kuantitas pada banyaknya wisatawan asing yang datang, tetapi juga kualitas dengan indikator lama tinggal wisatawan. Ini tidak berlaku pada wisatawan asing saja tetapi juga domestik,? katanya.
Salah satu upaya yang terus dilakukan, lanjut Yunianto adalah dengan fokus menggarap potensi wisata malam di Yogyakarta, baik wisata kuliner maupun belanja.
Baca juga: Pemprov DIY: Yogyakarta Aman Untuk Wisman
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018