Mataram (ANTARA News) - Warga Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, menjalani shalat Jumat di pengungsian pascagempa tektonik berkekuatan 7 Skala Richter (SR) yang merusak sejumlah rumah ibadah di wilayah setempat.Ini shalat Jumat pertama bagi saya di pengungsian
Dari pantauan Antara, Jumat, warga Gondang, Kecamatan Gangga, Lombok Utara memanfaatkan halaman Sekolah Dasar Negeri (SDN) 5 untuk menjalankan ibadah shalat berjamaah itu.
Mereka tidak bisa lagi menggunakan Masjid Annur yang sudah rusak parah atau nyaris ambruk. Merekapun memanfaatkan tempat wudhu sementara untuk persiapan menjalankan ibadah tersebut.
Bercampur dengan relawan, anggota TNI, Polri, warga khusuk mendengarkan ceramah dari Khatib yang memberikan kekuatan dalam menghadapi musibah bencana alam tersebut.
"Allah SWT itu sayang kepada kita, hingga memberikan cobaan kepada kita," kata khatib shalat tersebut, Pratu Muhammad Alfian Rezatana, personel Korps Pasukan Khusus Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta.
"Ini shalat Jumat pertama bagi saya di pengungsian," kata Khaerul, siswa kelas 7 SMPN 1 Gangga.
Dikatakannya, rumah ibadah yang biasa digunakan di daerahnya sudah nyaris ambruk terkena gempa.
Hal senada dikatakan Redi, siswa kelas 5 SDN 5 Gangga, yang menyebutkan ibadah Shalat Jumat di pengungsian merupakan pengalaman pertama.
"Mudah-mudahan masjid di kampung saya bisa segera dibangun kembali," kata Redi polos.
Baca juga: Lombok diguncang 451 kali gempa susulan
Baca juga: Ketegaran korban gempa hadapi dinginnya malam
Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2018