Kepala Grup Penjualan dan Pemasaran MMKSI, Imam Choeru Cahya, mengatakan Mitsubishi di Indonesia belum memutuskan untuk menyetop penjualan Mirage, melainkan masih mempelajari potensi pasar untuk menjual kendaraan city car itu.
"Di diler masih ada stok 150-200 unit, kira-kira dua bulan habis," kata Imam Choeru Cahya kepada wartawan sesuai membukan diler kendaraan penumpang Mitsubishi di Batam, Kepulauan Riau.
"Terus terang kami masih melihat potensi pasar. Kami belum setop, tapi kalau demand-nya tumbuh kami akan studi. Pasar itu dinamis," kata Imam Choeru Cahya.
Kendati demikian, Mirage yang tidak dipajang pada pameran GIIAS 2018 masih mendapat pemesanan sebanyak 15 unit sampai Rabu (8/8).
"Walaupun tak ditampilkan, tapi ada 15 unit SPK karena diler menawarkan. Diler masih ada stok, di kami habis," katanya.
Ia juga mengindikasikan adanya pergeseran konsumen Mirage ke Small MPV Xpander karena faktor harga, meskipun berbeda segmen.
"Jadi ada pergeseran. Kami sadar meski beda segmen dengan Xpander, tapi ada varian yang perbedaan tidak jauh dengan Xpander. Terutama bagi keluarga ingin mengangkut lebih banyak karena 7-seater," katanya.
Baca juga: Harga mobil Mitsubishi Batam lebih murah ketimbang Jakarta
Delica habis
Imam Choeru Cahya juga memastikan bahwa stok mobil keluarga Mitsubishi Delica sudah habis pada saat ini. MMKSI juga telah menghentikan impor Delica dari Jepang, setelah diperkenalkan di Indonesia pada 2015.
"Terus terang, Delica memang sudah tidak impor," kata Imam. "Boleh dikatakan kami sudah cek di diler maupun MMKSI sudah habis."
Ia menimpali, "Delica sekarang hanya dijual untuk khusus domain Jepang saja."
Pada semester pertama 2018, penjualan wholesales Delica hanya 28 unit menurut data Gaikindo.
Baca juga: Mitsubishi terima 1.678 SPK dalam sepekan di GIIAS
Baca juga: Mitsubishi resmikan diler kendaraan penumpang pertama di Batam
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2018
