• Beranda
  • Berita
  • Presiden minta pencarian korban gempa hilang diprioritaskan

Presiden minta pencarian korban gempa hilang diprioritaskan

10 Agustus 2018 15:13 WIB
Presiden minta pencarian korban gempa hilang diprioritaskan
Presiden Joko Widodo meminta pencarian korban gempa di Lombok, NTB, yang masih belum ditemukan menjadi prioritas utama saat ini. (Hanni Sofia)
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo meminta pencarian korban gempa di Lombok, NTB, yang masih belum ditemukan menjadi prioritas utama saat ini.

"Saya minta evakuasi yang belum ditemukan harus menjadi prioritas," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menggelar ratas terkait bencana alam di NTB di Kantor Presiden Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, dirinya terus menerus mendapatkan laporan dari lapangan terkait pencarian korban yang terus dilakukan secara intensif.

Bahkan kini, kata dia, sudah menggunakan banyak alat-alat berat.

"Dan untuk penanganan pengungsi dan korban gempa, saya minta untuk dipastikan ketersediaan logistik, tenda, selimut, makanan terutama makanan untuk bayi, obat-obatan, pasokan air, serta yang berkaitan dengan listrik," katanya.

Ia juga selalu mendapatkan laporan terkini dari lapangan mengenai jumlah korban, baik korban yang meninggal maupun korban luka-luka, serta jumlah kerusakan mulai dari rumah, sekolah, dan fasilitas umum.

"Dan selang beberapa lama setelah gempa yang pertama terjadi saya juga telah perintahkan langsung kepada Kepala BNPB pada Basarnas dan Panglima TNI serta Polri untuk segera langsung bergerak dan fokus kepada upaya-upaya evakuasi termasuk di dalamnya evakuasi wisatawan yang ada di pulau di sekitar Lombok, memberikan perawatan kepada para korban, dan penanganan pengungsi," katanya.

Sejumlah pejabat turut serta dalam ratas tersebut Gubernur NTB TGB Zainul Majdi, Menko Perekonomian Darmin Nasution, Menkopolhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan, Mensos Idrus Marham, Menko PMK Puan Maharani, Menkeu Sri Mulyani, Menlu Retno LP Marsudi, Kepala BKPM Thomas Lembong, dan Menpar Arief Yahya.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018