SMN asal Papua diajarkan komunikasi efektif

11 Agustus 2018 00:21 WIB
SMN asal Papua diajarkan komunikasi efektif
Arsip - General Manager PT Angkasa Pura II Bandara SMB II Bayuh Iswantoro (kanan) bersama salah satu petugas mempraktikkan proses pemeriksaan bandara saat Pengenalan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Angkasa Pura II dan Indofarma pada peserta terpilih Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Sumatra Selatan di Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (10/8/2018). Kegiatan tersebut digelar sebagai upaya memperkenalkan lebih dekat kepada para siswa mengenai fungsi dan bidang BUMN. (ANTARA FOTO/Feny Selly)

Dari semua keterampilan dan pengetahuan yang anda miliki, pengetahuan dan keterampilan komunikasi termasuk yang paling penting, serta berguna,

Medan,  (ANTARA News) - Puluhan Siswa Mengenal Nusantara asal Provinsi Papua Barat diajarkan cara berkomunikasi yang lebih efektif oleh tenaga pengajar psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara.

"Dari semua keterampilan dan pengetahuan yang anda miliki, pengetahuan dan keterampilan komunikasi termasuk yang paling penting, serta berguna," kata Ketua P3M Fakultas Psikologi Universitas Sumatera Utara (USU) Fahmi Ananda M,Psi, Psikolog, di Medan, Jumat.

Fahmi pada ceramah mengenai Psikologi pada Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Dua Hari Bersama TNI, di Yonkav 6/Serbu Naga Karimata, Medan Sunggal, mengatakan, komunikasi adalah percakapan dengan orang lain, yakni orang yang menyampaikan pesan kepada orang yang menerima.

Selain itu, menurut dia, komunikasi dikatakan baik, jika penerima mengerti apa yang dimaksud oleh si pembicara.

"Hambatan yang menyebabkan komonikasi tidak efektif, yakni perbedaan status sosial, faktor bahasa, emosi, perbedaan budaya, lingkungan fisik, media komunikasi dan tidak adanya umpan balik," ujar Fahmi,

Ia menyebutkan, gaya komunikasi asertif adalah menyampaikan pemikiran, perasaan, keinginan sejara jujur, dan langsung dengan cara yang sesuai.

Kemudian, gaya komunikasi pasif, yakni mudah menyerah, tidak berusaha menyampaikan pemikiran dan perasaan, serta sulit mengatakan "Tidak".

"Sedangkan, komunikasi agresif, yaitu menuntut, tidak peka pada hak orang lain, dan memaksa orang untuk mengikuti kemaunnya," kata Dosen Psikologi USU itu.

Sebanyak 30 orang Siswa Mengenal Nusantara (SMN) Tahun 2018 dari Papua Barat tiba di Kota Medan Sumatera Utara, Selasa (7/8)? sekira pukul 22.15 WIB, dan selanjutnya mereka menginap di Wisma Sudirman Jalan Patimura Medan.

Kegiatan tersebut diprakarsai oleh perusahaan yang dibina Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yakni PT Hutama Karya.

Siswa Mengenal Nusantara (SMN) merupakan bagian dari program BUMN Hadir Untuk Negeri yang tujuannnya untuk menanamkan rasa bangga dan cinta tanah air sejak dini kepada siswa SMA/SMK/SLB.

Keberagaman kekayaan nusantara dan potensi daerah diperkenalkan melalui interaksi langsung siswa dengan komponen pemerintahan dan masyarakat di provinsi yang dikunjungi.

Tahun ini, PT Hutama Karya (Persero) ditunjuk oleh Kementerian BUMN untuk menjadi koordinator kegiatan SMN di Provinsi Sumatera Utara bersama dengan PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero), PT Pos Indonesia (Persero), PT Nindya Karya (Persero), PT Kawasan Industri Medan (Persero) dan PT Djakarta Lloyd (Persero).*

Baca juga: Mellyanti siswi SLB bangga ikut SMN 2018

Baca juga: Kodam: Bela negara membentuk warga berkarakter


 

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018