"Kami harus menjaga kondisi mental, stamina, serta menyusun strategi pada sisa waktu yang tersedia. Kami juga akan menggelar sesi peningkatan kematangan pukulan dan adaptasi penguasaan lapangan di Istora," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti dalam situs resmi yang dipantau Antara di Jakarta, Sabtu.
PBSI membidik satu medali emas dalam Asian Games ke-18 pada sektor ganda putra ataupun ganda campuran.
Pada nomor ganda putra, Indonesia berharap pada keunggulan permainan pasangan peringkat satu dunia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Pasangan yang akrab disapa "Minions" itu punya bekal gelar juara Indonesia Masters 2018 dan Indonesia Terbuka 2018 yang berlangsung di Stadion Istora.
Sedangkan pada nomor ganda campuran, tim Merah-Putih mengandalkan pasangan senior Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir. Butet, sapaan akrab Liliyana, membidik gelar dalam Asian Games menyusul rencana pensiun pada 2019.
Baca juga: PBSI rilis skuat inti untuk Asian Games
Meskipun tidak menjadi sektor andalan, atlet-atlet ganda putri PBSI mampu menjadi "kuda hitam" dalam pesta multi-cabang olahraga tertinggi di Asia itu menyusul keunggulan pasangan Greysia Polii/Apriani Rahayu setelah merebut medali perunggu dalam Kejuaraan Dunia 2018 di Nanjing, China.
PBSI juga mengerahkan seluruh tim pendukung demi pencapaian target satu medali emas Asian Games. Tim pendukung itu terdiri dari pelatih teknik, pelatih fisik, fisioterapis, ahli gizi, psikolog, dan tim medis.
"Kami juga menganalisa kekuatan dan kelemahan lawan yang akan kami hadapi nanti," kata Susy.
Namun, Susy mengakui sektor tunggal bulu tangkis Indonesia belum mampu menjadi harapan untuk merebut gelar ataupun medali dalam Asian Games ke-18 menyusul penampilan mereka yang belum konsisten dalam sejumlah kejuaraan internasional.
Baca juga: Ganda putri target pertahankan emas Asian Games
"Sektor tunggal memang harus bekerja keras. Tunggal putra harus memperbaiki 'stroke' mereka, baik serangan ataupun pertahanan, selain pola permainan," kata Susy.
Atlet peraih medali emas Olimpiade Barcelona 1992 itu mengatakan daya tahan fisik, kecepatan dan kelincahan, dan antisipasi ambil alih permainan juga menjadi "pekerjaan rumah" bagi atlet-atlet sektor tunggal putra.
Susy mengatakan Gregoria Mariska Tunjung pada sektor tunggal putri mempunyai peluang untuk menciptakan kejutan dalam Asian Games 2018 meskipun harus memperbaiki mental bertanding terutama saat menghadapi lawan unggulan.
"Gregoria mampu mengimbangi pemain-pemain elit sebetulnya. Tapi, dia kurang sabar dan gampang 'buang bola'. Gregoria harus lebih siap lelah dan kaki harus lebih diperkuat agar pukulannya lebih konsisten," katanya.
Pertandingan nomor beregu putra dan beregu putri cabang bulu tangkis Asian Games 2018 akan berlangsung pada 19-22 Agustus. Sedangkan pertandingan nomor perorangan akan berlangsung pada 23-28 Agustus.
Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (INASGOC) akan menggelar pengundian pertandingan nomor beregu pada Kamis (16/8) malam di Stadion Istora Senayan. Sedangkan pengundian pertandingan perorangan akan berlangsung pada Rabu (22/8).
(T.I026/
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018