• Beranda
  • Berita
  • Korban gempa di Desa Senaru dapat bantuan filter air

Korban gempa di Desa Senaru dapat bantuan filter air

12 Agustus 2018 20:18 WIB
Korban gempa di Desa Senaru dapat bantuan filter air
Relawan tengah mendistribusikan dan mengajari penggunaan filter air kepada pengungsi korban gempa 7 Skala Richter (SR) di Desa Senaru, Lombok Utara.

Dengan adanya alat filter air itu bisa mengurangi permasalahan ketiadaan air bersih selama ini yang menjadi kendala sehari-hari bagi korban gempa.

Mataram (ANTARA News) - Korban gempa 7 Skala Richter (SR) di Desa Senaru, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, sudah bisa mengatasi ketiadaan air bersih setelah mendapatkan bantuan alat filter air dari relawan.
     
"Kita Sabtu (11/8) kemarin, mendistribusikan dan mengajari warga Desa Senaru untuk menggunakan filter air supaya lebih praktis," kata Indriyatno, relawan yang juga dosen  Program Studi Kehutanan Universitas Mataram kepada Antara, Minggu.
     
Jadi, kata dia, dengan adanya alat filter air itu bisa mengurangi permasalahan ketiadaan air bersih selama ini yang menjadi kendala sehari-hari bagi korban gempa.
     
Air minum itu cukup difilterkan tanpa harus dimasak mengingat sumber mata air yang putus. "Airnya mengambil dari sungai. Warga dengan hati-hati menuruni lereng karena khawatir longsor," katanya yang aktif di Lembaga Bumighora unit tempat usaha komunitas.
     
Pendistribusian 20 unit filter air juga yang dilakukan di Desa Sokong Tanjung mengingat biasanya sanitasi rendah akibatnya ancaman diare dan muntaber tinggi.
Alat filter air itu merupakan bantuan dari Yayasan Lingkungan Tanpa Batas Indonesia.
   
Pihaknya juga melakukan memperkenalkan WC kering atau toilet kompos.

Persoalan ketiadaan air menjadi kendala bagi warga korban gempa, seperti warga Dusun Dompo Indah, Kayangan, Lombok Utara.
     
Wargapun harus rela menempuh jarak 10 kilometer ke mata air di Mumbul Sari atau tepatnya di tepi jalan yang menghubungkan Kecamatan Bayan dan Kayangan.

 

Pewarta: Riza Fahriza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2018