BI klaim bisa kendalikan pelemahan rupiah

13 Agustus 2018 13:42 WIB
BI klaim bisa kendalikan pelemahan rupiah
Bank Indonesia (BI) (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Sejauh ini (tekanan) masih bisa dikendalikan, sedang kami upayakan

Jakarta (ANTARA News) - Bank Indonesia mengklaim masih bisa mengendalikan pelemahan nilai tukar rupiah, yang pada Senin ini menembus level psikologis baru di Rp14.600 per dolar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Moneter BI Nanang Hendasrah menjawab Antara melalui telepon di Jakarta, Senin, mengatakan Bank Sentral melakukan intervensi di pasar valas untuk memastikan likuiditas valas terjaga agar harga dolar AS tidak semakin tinggi.

Jika tekanan yang datang semakin kuat, katanya, BI akan menjalankan dual intervensi dengan stabilisasi di pasar surat berharga negara (SBN).

"Sejauh ini (tekanan) masih bisa dikendalikan, sedang kami upayakan," ujar dia.

Untuk stabilisasi pasar finansial domestik, BI biasanya melakukan intervensi di pasar valas, dan membeli Surat Berharga Negara (SBN). Hal itu merupakan langkah yang kerap disebut BI sebagai intervensi ganda.

Nanang menyebut keseluruhan gejolak yang terjadi di pasar keuangan domestik Senin ini karena rentetan aksi investor yang mewaspadai efek berlanjutnya tekanan perekonomian Turki ke pasar keuangan global.

Baca juga: Ini jurus BI redam gejolak rupiah

Pasar keuangan global sedang bergejolak karena kekhawatiran merambatnya imbas negatif dari gejolak sistem keuangan di Turki.

Mata uang lira Turki telah anjlok sedemkian parah dan Senin ini berada di posisi 7,24 lira per dolar Amerika Serikat (AS).

Angka itu menunjukkan Lira Turki telah melemah melebihi 40 persen sepanjang 2018 ini, seperti dikutip Antara dari Reuters.

Gejolak sistem keuangan di Turki berawal dari intervensi yang terlalu kuat dari Presiden Turki Erdogan untuk menurunkan suku bunga acuan, dan memburuknya hubungannya Turki dengan Amerika Serikat.

Di pasar domestik, pada pembukaan perdagangan Senin ini, rupiah melemah hingga 157 poin menjadi Rp14.643 dibanding posisi sebelumnya Rp14.486 per dolar AS.

Di kurs refrensi Jakarta Interbank Spot Dolar Rate (Jisdor) yang diumumkan BI Senin ini, satu dolar AS setara dengan Rp14.583 per dolar AS atau menunjukkan depresiasi rupiah sebesar 146 poin dibanding Jumat (10/8 ) yang sebesar Rp14.437 per dolar AS.

Perkembangan pasar spot Senin siang ini hingga pukul 11.45 WIB, rupiah diperdagangkan di Rp14.612 per dolar AS.

Baca juga: Menkeu sebut dampak krisis turki masih sebatas persepsi
Baca juga: Sri Mulyani jelaskan kondisi Indonesia berbeda dengan Turki
Baca juga: Rupiah melemah 157 poin, dampak sentimen Turki?

 

Pewarta: Indra Arief Pribadi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018