Komandan Satgas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (PRCPB) Korps Marinir TNI AL, Letnan Kolonel Khusus dr Jeffrey Agung, dari Lombok, Senin, mengatakan, kondisi pasien yang dibawai ke RS Lapangan Korps Marinir TNI AL ini, tidak berbeda jauh seperti kondisi sebelumnya.
"Sebagian mereka menderita patah tulang dan luka-luka baik terbuka maupun tertutup. Dan itu sudah langsung kami tangani dengan cepat dan tepat oleh tim medis Marinir," kata dia, dalam siaran persnya di Jakarta, Senin.
Dari 454 pasien yang di evakuasi ke rumah sakit lapangan, 56 pasien di antaranya di evakuasi ke kapal rumah sakit TNI AL, KRI dr Soeharso-990, untuk mendapatkan perawatan dan penanganan lanjutan yang lebih baik.
"Satgas PRCPB Marinir sebanyak 200 personel ini tetap melaksanakan bantuan layanan rawat inap, rawat jalan dan standby untuk evakuasi medik lanjutan untuk pasien korban gempa dari sejumlah lokasi gempa di Lombok Utara," katanya.
Selain pelayanan rutin di rumah sakit lapangan, kata Agung, sebagian prajurit Korps Marinir TNI AL pun turut aktif mendukung proses evakuasi pencarian korban di reruntuhan bangunan dan membantu pembangunan sarana darurat dan pengamanan.
Sementara itu, pencarian dan evakuasi korban bencana gempa hingga saat ini terus dilakukan. Pada Minggu (12/8) dilakukan evakuasi udara terhadap pasien bernama bapak Sodok yang menderita patah tulang leher menuju RS TNI AD, di Mataram.
Komandan Korem 162/Wira Bhakti selaku Komandan Penanganan Darurat Bencana Gempa Lombok, Kolonel CZI Ahmad Ramdhani, di Posko PDB di lapangan Tioq Tata Tunaq, Kecamatan Tanjung, Lombok Utara, Minggu (12/8), mengatakan, evakuasi korban di beberapa titik gempa hingga saat ini berjalan lancar.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018