"Kapal ikan bandar nelayan telah merapat di pelabuhan Yos Sudarso Dobo dengan mengangkut 30 awak kapal nahas tersebut, di mana 29 orang dalam keadaan selamat dan seorang ABK lainnya telah meninggal dunia," kata Kepala Kantor Basarnas Ambon, Muslimin di Ambon, Selasa.
Menurutnya, 29 orang yang selamat langsung dibawa ke kantor KP3 Pelabuhan Dobo guna penanganan lebih lanjut, sementara satu korban yang meninggal dunia dievakuasi ke Rumah Sakit Cendrawasih Dobo.
"Dengan merapatnya kapal penangkap ikan Bandar Nelayan yang membawa seluruh awak KM. Cahaya Rejeki 88 ini maka operasi SAR berupa pemantauan dan koordinasi dinyatakan selesai dan ditutup," lanjutnya.
Terkait pemulangan satu jenazah dan 29 awak kapal yang selamat, nantinya diserahkan kepada pemerintah daerah setempat dengan pihak perusahaan pemilik kapal, sebab masalah pemulangan sudah di luar tanggung jawab Basarnas.
KM. Cahaya Rejeki 88 yang dinakhodai Hendra dan Pendi B. Dolah selaku kepala kamar mesin yang ditemukan selamat ini mengalami musibah di lokasi atau koordinat 7 derajat 42`54.00" S dan 133 derajat 9`3.96"E
ABK lain yang ditemukan selamat adalah Charles Efendy, Hasan Maulana, Marselino Gusmao, Rojario Saores, Luis da Costa, Robin Simbolon, Edy Salim, Budi Darma, Glen Sialung, dan Lukman (kelasi).
Kemudian Adam Ruhyat, Firman Nafian, Leonel Soares Quintao, Sandi, Moch. Arif Billah, Moch Amirul Mukmin, Kurniadi, Ristiawan, Nurjali, Iwan J. Aritonang, Suwarso, Syawki, Andrianto Ismail, Hendri, Bagus Wamamaulana, Heryanto, dan Rody Iskandar yang juga berstatus sebagai kelasi.
Sedangkan Wellem Wila ditemukan meninggal dunia,
Kapal tersebut bertolak dari dermaga Barat Bali menuju fishing ground di perairaan laut Arafura sejak tanggal 29 Juni 2018 dan mengalami musibah tenggelam akibat badai disertai angin kencang dan gelombang tinggi pada 2 Agustus 2018.
Baca juga: KM Bandar Nelayan evakuasi korban tenggelam asal Bali
Baca juga: Basarnas akan beli kapal laut dan 2 helikopter
Pewarta: Daniel Leonard
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018