Jakarta (ANTARA News) - Usaha bakso dan mie ayam Jumiati (45), warga desa Pucang Telu Kecamatan Kalitengah Lamongan Jawa Timur yang berasal dari Kelompok Usaha Bersama (Kube), kini telah berhasil mempekerjakan empat orang yang juga keluarga penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH)... berkat ikut Kube, dapat bantuan modal usaha Rp3 juta, sampai sekarang usaha saya berkembang..
"Sebelumnya saya berjualan bakso dan mie ayam kecil-kecilan, berkat ikut Kube dapat bantuan modal usaha Rp3 juta, sampai sekarang usaha saya berkembang," kata Jumiati di Jakarta, Selasa.
Jumiati sebelumnya juga merupakan KPM PKH pada 2013 dan saat ini berkat usaha bakso dan mie ayam yang diberi nama Pandawa Lima terus berkembang, ia keluar dari PKH secara mandiri pada 2015.
Dari usaha bakso dan mie ayam itu ia bisa menghasilkan pendapatan minimal Rp2 juta dalam sehari.
Bukan hanya meningkatkan kesejahteraan keluarganya, Jumiati juga ikut membantu perekonomian warga dengan mempekerjakan empat orang yang juga penerima PKH.
Selain usaha bakso dan mie ayam, ia juga mulai merintis usaha jamu beras kencur dan kunyit asam yang dikemas dalam botol minuman.
Koordinator Wilayah PKH Jawa Timur Agus Sudrajat mengatakan, dalam merintis usahanya Jumiati terus didampingi oleh para Pendamping PKH.
"Untuk pengembangan usahanya Ibu Juriati terus dilatih dan didampingi sampai sekarang usahanya berkembang dan mempekerjakan tetangganya yang juga peserta PKH," kata Agus.
Direktur Jenderal Perlindungan dan Jaminan Sosial Kementerian Sosial Harry Hikmat mengatakan pada 2017 sebanyak 310 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) PKH telah graduasi atau keluar dari kepesertaan program secara mandiri karena meningkatnya kesejahteraan.
"Sejak awal PKH hingga saat ini ada sekitar 1,5 juta KPM yang sudah graduasi mandiri," kata Harry.
Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi penurunan angka kemiskinan di Indonesia sebesar 630 ribu orang menjadi 25,95 juta orang atau 9,82 persen per Maret 2018 dibandingkan per September 2017 (26,58 juta orang atau 10,12 persen).
Persentase angka kemiskinan sebesar 9,82 persen per Maret 2018 tersebut, merupakan angka terendah sepanjang sejarah Republik Indonesia.
Capaian itu menurut BPS disebabkan antara lain bantuan sosial meningkat 87,6 persen seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), dan Beras Sejahtera (Rastra) yang ada di Kementerian Sosial.
Baca juga: Tasni, penerima bansos sukses usaha minyak nilam
Baca juga: Kemensos targetkan 800 ribu penerima PKH mandiri
Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018