Warga Bogor antusias sambut obor Asian Games

14 Agustus 2018 21:43 WIB
Warga Bogor antusias sambut obor Asian Games
Menkominfo Rudiantara (kedua kiri) menerima api obor Asian Games 2018 dari Wali Kota Bogor Bima Arya (kedua kanan) saat Torch Relay Asian Games 2018 di Rumah Dinas Wali Kota Bogor, jalan Pajajaran, Bogor, Jawa Barat, Selasa (14/8/2018). Sejumlah mantan atlet nasional, artis dan muspida Kota Bogor ikut dalam Torch Relay Asian Games 2018 yang mengelilingi ruas jalan utama di Kota Bogor. (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Ayo kita dukung seluruh atlet-atlet kita yang berlaga di Asian Games, untuk kebanggaan kita, untuk prestasi bangsa kita,"

Bogor (ANTARA News) - Kedatangan obor Asian Games ke-18, Selasa, disambut antusias warga, baik pada saat kirab berlangsung keliling kota, hingga disemayamkan di Balai Kota.

Sejumlah warga terus berdatangan ke Balai Kota Bogor, untuk menyaksikan obor dan mengabadi momen untuk bersuafoto di depan `mini cauldron` tempat disemayamkannya api Asian Games.

"Sejarah ini, perlu diabadikan momen Asian Games ini, karena kita tidak tau kapan Indonesia bisa jadi tuan rumah lagi, ini setelah 56 tahun," kata Hesti salah satu warga Bogor.

Hesti datang khusus ke Balai Kota Bogor untuk mengabadikan momen bersejarah obor Asian Games yang singgah di Kota Bogor.

Selama di Balai Kota, keberadaan obor Asian Games disambut dengan berbagai pertunjukkan seni, budaya dan juga pagung musik. Suasana di Balai Kota pun meriah oleh warga yang datang.

Obor Asian Games tiba pukul 09.00 WIB di Kota Bogor dari Cianjur, melintasi Simpang Ciawi, lalu masuk ke tol Jagorawi menuju Rumah Dinas Wali Kota Bogor.

Rumah dinas wali kota menjadi titik nol dimulainya kirab Obor Asian Games di Kota Bogor. Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai pembawa obor pertama.

Secara estafet obor dibawa oleh 12 pelari lainnya yang ditunjuk oleh INASGOC mulai dari pejabat negara, mantan atlet, hingga selebritis dan pejabat daerah Kota Bogor, seperti, Letjen Herindra, Icuk Sugiarto, Ellyas Pical, Yossy Project Pop, Chicho Jerico, Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, Dandim 0606/Kota Bogor Letkol ARM Doddy Suhadiman, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Ulung Sampurna Jaya, dan Danrem 061/Suryakancana, Kolonel Inf M Hasan.

Kirab Obor Asian Games, dibawa berkeliling Kota Bogor dimulai dari rumah dinas menuju Simpang Jambu Dua. Lalu menuju Museum Peta di Jl Sudirman.

Dari Museum Peta menuju simpang Denpon, menuju Jl Jalak Harupat, lalu ke Jl Pajajaran menuju Tugu Kujang. Dari Tugu Kujang Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto membawa obor dengan cara berlari memutari sistem satu arah menuju pintu utama Istana Bogor.

Selama kirab obor Asian Games berlangsung, sebanyak 20 ribu pelajar Kota Bogor dikerahkan untuk menyambut iring-iringan rombongan pembawa obor.

Menkominfo Rudiantra berterima kasih atas penyambutan obor Asian Games yang begitu meriah dari warga Kota Bogor, dan mengajak masyarakat turut menyukseskan perhelatan akbar tersebut.

"Ayo kita dukung seluruh atlet-atlet kita yang berlaga di Asian Games, untuk kebanggaan kita, untuk prestasi bangsa kita," kata Rudi.

Menurut Rudi, seluruh warga Indonesia harus ikut berbangga dan menyukseskan Asian Games, karena belum tentu 50 tahun lagi Indonesia bisa jadi tuan rumah.

Sebagai orang Bogor, lanjut Rudi, Asian Games menjadi momentum yang membanggakan. Walau Asian Games dituliskan Jakarta-Palembang, even ini adalah milik seluruh warga Indonesia.

"Multieven olahraga seperti ini selalu menunjuknya kota, bukan negara. Seperti Olimpiade 2020 itu ditunjukkan Tokyo bukan Jepang. Kita ingin Asian Games ini bukan hanya milik Jakarta dan Palembang, tapi milik Indonesia, karena atlet-atlet yang bertanding dari seluruh Indonesia," kata Rudi.

Rudi berharap pada Asian Games ini, sukses penyelenggaraan dan sukses prestasi. Terutama di cabang-cabang olahraga andalan, seperti Bulu tangkis, angkat besi, dan lainnya mampu menjadikan Indonesia posisi 10 besar.

"Inshaa Allah penyelenggaraan kuat sudah jauh-jauh hari. Sukses prestasi tinggal dari kesiapan atlet nanti. Inshaa Allah 10 besar," kata Rudi.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018