• Beranda
  • Berita
  • Lupakan kekalahan, pelatih inginkan tim basket putri Thailand bangkit

Lupakan kekalahan, pelatih inginkan tim basket putri Thailand bangkit

15 Agustus 2018 12:51 WIB
Lupakan kekalahan, pelatih inginkan tim basket putri Thailand bangkit
Pebasket Thailand Supavadee Kunchuan (kiri) mengendalikan bola di tengah kawalan pebasket China, Jiacen Liu, dalam laga penyisihan Grup Y Asian Games 2018 di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (15/8/2018). (INASGOC/Wahyudin)
Jakarta (ANTARA News) - Thailand baru saja menelan kekalahan telak 42-110 dari China dalam laga penyisihan Grup Y bola basket putri Asian Games 2018, namun sang pelatih menginginkan agar timnya segera beranjak dari kenyataan tersebut dan bangkit menyongsong laga-laga berikutnya.

Ditemui selepas pertandingan di Hall Basket Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu, Christopher Daleo menyebut bahwa timnya harus segera meningkatkan kemampuan lagi untuk menghadapi tiga laga penyisihan Grup Y lainnya.

"Beberapa hal kami lakukan dengan baik, sebagian lainnya tidak," kata Daleo.

"Kami akan berlatih lagi besok dan memperbaiki beberapa hal, karena kami masih memiliki tiga pertandingan lagi untuk dijalani," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Penyisihan basket putri, China bukukan kemenangan telak atas Thailand

Ditanya mengenai persiapan untuk laga selanjutnya melawan Hong Kong, Daleo mengaku ia tidak terlalu memberikan perhatian berlebih kepada lawan dan lebih memilih introspeksi dan meningkatkan kemampuan anak-anak asuhannya.

"Sebagai tim Thailand, kami hanya bisa memperhatikan apa yang kami lakukan. Itulah mengapa kami harus meningkatkan kemampuan lagi," pungkasnya.

Thailand memang cukup kesulitan dalam laga melawan China, terlihat dengan catatan akurasi tembakan dua poin hanya 31 persen, tiga angka hanya 14 persen dan kehilangan 19 kali turnover.

Mereka akan menghadapi Hong Kong pada Minggu (19/8) di Hall Basket GBK.

Baca juga: Tim bola basket putri Indonesia intip peluang menang atas Korea

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2018