Jakarta (ANTARA News) - Ajang olahraga Asian Games 2018 membuka peluang bagi para pelaku UMKM di Tanah Air untuk bisa memasarkan produknya sekaligus menembus pasar ekspor.Produk yang diperlukan banyak sekali mulai dari sepatu, pakaian, suvenir, boneka, makanan dan minuman. Ini semua perlu diperhatikan...
Direktur Utama Lembaga Layanan Pemasaran (LLP) KUKM sebagai pengelola Gedung Smesco Indonesia Emilia Suhaimi dalam acara Forum Group Discussion dengan tema "UKM Menangkap Peluang Asian Games 2018" di Creative Stage Lt. 3 Smesco Indonesia, Jakarta, Rabu, mengatakan ajang olahraga terbesar di Asia itu menjadi peluang bagi produk UMKM untuk bisa masuk ke pasar internasional.
"Momentum Asian Games akan menjadi kesempatan terbaik bagi produk UMKM agar bisa dikenal pasar yang lebih luas," katanya.
Smesco Indonesia sendiri akan menjadi salah satu destinasi wisata belanja dalam rangkaian acara Asian Games 2018.
Emilia mengatakan selama ajang tersebut, Smesco Indonesia akan didatangi kontingen, ofisial, dan atlet yang akan berkunjung dengan menggunakan 6 bus tingkat dan 4 bus reguler setiap jam per hari selama 15 hari pelaksanaan.
"Kami sangat berharap ini bisa berimbas ke penjualan produk UKM di Indonesia," kata Emilia.
Smesco Indonesia sekaligus menjadi salah outlet yang memasarkan merchandise resmi Asian Games 2018 sekaligus pendisplai produk UMKM unggulan dari seluruh Indonesia.
Vice Director Revenue Inasgoc Mochtar Sarman mengatakan event Asian Games 2018 akan melibatkan sebanyak 23 perusahaan dengan 7 diantaranya perusahaan UMKM sebagai pemasok merchandise resmi Asian Games 2018.
"Produk yang diperlukan banyak sekali mulai dari sepatu, pakaian, suvenir, boneka, makanan dan minuman. Ini semua perlu diperhatikan dari berbagai sisi termasuk kualitas karena ini sebuah kesempatan kita untuk bisa mengekspor produk," katanya.
Selain itu, ia menambahkan, Asian Games bisa menjadi kesempatan bagi UKM untuk belajar banyak hal termasuk soal tren. "Kita memberikan masukan-masukan soal tren karena target kita kan milenial, jadi kita harus membuat produk yang instagramable sebab sosial media itu juga berperan penting," katanya.
Ia berharap para pelaku UMKM mau belajar untuk memperhatikan kualitas dan kontinuitas produknya khususnya untuk event Asian Games 2018 dengan target pasar milenial yang menyukai produk-produk yang trendi. "Ini event terbesar kedua setelah olimpiade, kalau dihitung dari jumlah peserta justru lebih besar," katanya.
Salah satu pemasok "official merchandise" Asian Games adalah Du Anyam yang memproduksi berbagai suvenir berbasis anyam-anyaman dengan basis produksi di Flores NTT.
Juan Firmansyah dari UKM Du Anyam mengatakan sampai saat ini pihaknya sudah memproduksi 20.000 pcs produk Asian Games berbagai bentuk yang juga telah didistribusikan di berbagai outlet Asian Games baik di Jakarta maupun Palembang.
"Harapan kami 70 persen dari seluruh produk yang sudah didistribusikan bisa terserap dengan baik selama event Asian Games," katanya.
Pihaknya juga mengembangkan strategi marketing dengan memperluas jalur distribusi tidak sekadar melalui "official store" Asian Games 2018 melainkan menggandeng sejumlah instansi untuk kerja sama business to business.
"Kami mencoba mencari market lain agar bisa produk diterima banyak orang, misalnya mengajak kerja sama kementerian dan lembaga seperti misalnya Kemenkominfo memesan 1.000 kipas untuk Asian Games, begitupun instansi lain," katanya.
Menurut dia, kontribusi nyata masyarakat untuk menyukseskan Asian Games salah satunya yakni dengan membeli merchandise resmi Asian Games 2018 sebagai dukungan nyata kepada pelaku UMKM agar bisa memperluas pasar ekspor.
Sementara Dewan Pengawas LLP-KUKM Samuel Watimena berpendapat peluang UMKM untuk bisa menangkap kesempatan ekspor di event Asian Games 2018 sangatlah besar dan potensial.
"Ini peluang UKM sangat besar bahkan sangat potensial mengingat keragaman produk kita sehingga berbagai selera dari pengunjung bisa dengan mudah terpenuhi," katanya.
Baca juga: Kemenperin pilih promosi IKM di Palembang dibanding Jakarta
Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2018