Dari tempat produksi yang berada di gang selebar badan mobil itu, songkok hitam berlogo Asian Games dibuat.
Banyaknya pesanan songkok berlogo Asian Games membuat produksi tempat pembuatan songkok milik keluarga Ahmad Toni meningkat dari 40 kodi menjadi 70 kodi dalam tiga bulan.
"Pak Nahrawi (Menteri Pemuda dan Olahraga) telah memesan 510 songkok berlogo Asian Games 2018, dan sudah saya kirimkan sebelum tanggal 10 Agustus kemarin," kata Toni ketika ditemui di Gresik,
Ia menuturkan ide pembuatan songkok berlogo Asian Games itu muncul ketika dia bertemu dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi dalam satu acara.
"Kebetulan Mas Imam adalah senior saya di kampus, dan saat itu kami hanya menawari membuat songkok berlogo NU," tutur Toni, penerus usaha songkok berlabel Roda Mas.
Dalam pertemuan itu dia menyampaikan gagasan mengenai songkok berlogo Asian Games, dan semula Menteri Pemuda dan Olahraga memesan 100 songkok.
Namun Menteri Pemuda dan Olahraga kemudian menambah pesanannya menjadi 510 songkok. Dia akan membagikannya kepada sebagian peserta Asian Games 2018.
Toni sudah mengirimkan semua pesanan itu ke Jakarta dan siap memenuhi bila ada pesanan lagi, mengingat ajang kompetisi olahraga itu setidaknya dihadiri oleh 11.000 atlet serta ofisial dari 45 negara.
"Saya harap dari acara Asian Games 2018 ini produksi songkok asli Gresik bisa terkenal dan mendunia, dan ke depannya bisa lebih banyak lagi pesanan dari berbagai kalangan," katanya.
Penambahan pesanan songkok membuat Toni merekrut pegawai tambahan.
Kalau biasanya dia mempekerjakan dua pegawai untuk memproduksi sekitar 1.000 songkok dalam tiga bulan, setelah ada pesanan songkok khusus berlogo Asian Games dia menambah dua pegawai lagi.
Toni, yang melanjutkan usaha songkok yang dirintis orangtuanya tahun 2008, membutuhkan tambahan pekerja karena harus menyelesaikan dan mengirim 510 songkok dalam sebulan. Songkok dari tempat produksi Toni dijual dengan harga sekitar Rp65 ribu.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018