Dalam siaran pers yang diterima Antara di Jakarta, Rabu (15/8), angka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebesar 7,41% atau mencapai 70.985.837 GT. Naiknya angka tersebut disebabkan oleh meningkatnya kunjungan kapal di pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo 1, yakni Pelabuhan Belawan dan Dumai.
Tahun ini, volume bongkar muat peti kemas Pelindo 1 menunjukkan pertumbuhan yang positif selama semester I. Realisasi bongkar muat peti kemas mencapai 515.275 box atau naik hingga 15,22% dibandingkan periode semester I tahun 2017 sebesar 447.198 box.
"Peningkatan tersebut setara dengan 619.519 TEUs yang tumbuh 14,52% dibandingkan pencapaian tahun lalu yang sebesar 540.948 TEUs", kata Corporate Secretary Pelindo 1 M Eriansyah.
M. Eriansyah menjelaskan bahwa peningkatan bongkar muat peti kemas ini disebabkan oleh beberapa faktor yang meliputi: meningkatnya kegiatan bongkar muat peti kemas di Belawan International Container Terminal (BICT) untuk kegiatan impor alat rumah tangga, barang material, besi, dan makanan ternak, serta meningkatnya kegiatan bongkar muat peti kemas di cabang pelabuhan Malahayati, Sibolga, dan Dumai.
Selain itu, arus penumpang juga menunjukkan peningkatan dengan realisasi selama semester I ini mencapai 2.564.115 orang, meningkat 5,35% dibanding periode yang sama tahun 2017 yang mencapai 2.443.909 orang. Peningkatan angka arus penumpang di pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo 1 disebabkan oleh meningkatnya arus turun dan naik penumpang tujuan dalam dan luar negeri yang bertepatan dengan musim liburan sekolah dan hari raya Idul Fitri.
Selama periode Angkutan Lebaran 2018, jumlah pemudik yang dilayani oleh Pelindo 1 mengalami kenaikan.
Tahun 2018, Pelindo 1 melayani sekitar 540.774 orang mulai dari selama Angkutan Lebaran 2018 periode H-10 hingga H+10 di delapan cabang pelabuhan, yakni Pelabuhan Belawan, Dumai, Tanjung Pinang, Tanjung Balai Karimun, Tembilahan, Sibolga, Tanjung Balai Asahan dan Gunung Sitoli.
Jumlah pemudik ini tercatat naik 15,9% jika dibandingkan dengan tahun lalu yang sebanyak 466.310 orang.
ACS Humas Pelindo 1, Fiona Sari Utami menambahkan bahwa Pelindo 1 akan terus meningkatkan pelayanan, menciptakan inovasi, dan ekspansi bisnis yang turut mendukung kemajuan industri kemaritiman di Indonesia. Pelindo 1 berencana untuk melakukan digitalisasi pada setiap pelabuhannya untuk langkah yang lebih efektif dan efisien.
"Sebagai pilot project di seluruh pelabuhan di Indonesia, Pelabuhan Sri Bintan Pura yang merupakan pelabuhan yang dikelola oleh Pelindo 1 Cabang Tanjung Pinang telah diterapkan sistem e-berthing dan e-pass sejak tahun ini. E-berthing dan e-pass merupakan sistem transaksi elektronik non tunai yang digunakan dalam pelayanan tambatan kapal dan pembayaran masuk pas pelabuhan," Fiona Sari Utami.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero)
(BUMN) yang mengelola jasa kepelabuhanan di Indonesia bagian barat. Pelindo 1 berkantor pusat di Medan dan memiliki wilayah operasi di 4 provinsi yang meliputi Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Riau daratan dan Riau Kepulauan, serta mengelola 16 cabang pelabuhan, 11 kawasan pelabuhan/ perwakilan dan mengelola 1 (satu) unit usaha yaitu UGK (Unit Usaha Galangan Kapal) dan RSPM (Rumah Sakit Pelabuhan Medan) serta 6 (enam) Anak Perusahaan, yaitu PT Terminal Petikemas Indonesia (TPI), PT Prima Terminal Petikemas (PTP), PT Prima Multi Terminal (PMT), PT Prima Indonesia Logistik (PIL), PT Prima Pengembangan Kawasan (PPK), dan PT Prima Husada Cipta Medan (PHCM).
Pelayanan Pelindo 1 meliputi pelayanan kapal, pelayanan barang, pelayanan penumpang dan jasa kepelabuhanan lainnya. Pelindo I mempunyai lokasi strategis di Selat Malaka, yang merupakan selat tersibuk dalam lalu lintas perdagangan dunia dan saat ini sedang mengembangkan pelabuhan Kuala Tanjung sebagai pelabuhan Hub Port Indonesia bagian barat, serta mempunyai pintu utama eksport CPO ke seluruh dunia, yaitu melalui pelabuhan Belawan dan Dumai.
Saat ini Pelindo 1 dalam upaya meningkatkan produktivitas pelayanan secara terus menerus, telah melakukan inovasi dengan menambahkan peralatan dan perpanjangan fasilitas dermaga sehingga untuk meningkatkan produktivitas yang lebih efektif dan efisien.
Pengembangan secara kontinu ini juga untuk mendukung suksesnya program pemerintah dalam percepatan pembangunan nasional dan mendukung kebijakan Pemerintah terutama dalam program tol laut untuk memperkuat konektivitas nasional dan menciptakan biaya logistik nasional secara efisien dan efektif serta meningkatkan daya saing nasional.
Pewarta: Jaka Sugianta
Editor: Jaka Sugiyanta
Copyright © ANTARA 2018