• Beranda
  • Berita
  • Pemerintah ingin rakyat di wilayah 3T rasakan kehadiran negara

Pemerintah ingin rakyat di wilayah 3T rasakan kehadiran negara

16 Agustus 2018 10:11 WIB
Pemerintah ingin rakyat di  wilayah 3T rasakan kehadiran negara
Presiden Joko Widodo menyampaikan pidato pada Sidang Tahunan MPR 2018, di Gedung MPR/DPR/DPD RI. Jakarta, Kamis (16/8/2018). (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak)

Mulai tahun pertama pemerintahan, kita membangun fondasi yang kokoh untuk menuju Indonesia yang lebih maju. Karena itu, pemerintah fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur serta peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa,

Jakarta,  (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia menginginkan rakyat yang tinggal di wilayah perbatasan, pulau-pulau terluar dan kawasan tertinggal (Terdepan, Terluar, Tertinggal/3T) agar bisa merasakan kehadiran negara Republik Indonesia melalui kerja nyata membangun negeri.

Presiden Joko Widodo pada Sidang Tahunan MPR Tahun 2018, di Gedung MPR/DPR/DPD, di Jakarta, Kamis, mengatakan dalam kurun waktu hampir empat tahun ini, pemerintahan yang dipimpinnya berjuang memulihkan kepercayaan rakyat untuk membangun negeri secara merata dan berkeadilan dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote.

"Kita ingin rakyat di perbatasan, di pulau-pulau terluar, di kawasan tertinggal merasakan kehadiran Negara Republik Indonesia," katanya.

Kepala Negara mengatakan sebagai negara besar, dengan rentang geografis yang sangat luas yang dihuni oleh 260 juta jiwa dari 714 suku, pemerintah terus memastikan negara bekerja nyata mengurus dan melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.

"Mulai tahun pertama pemerintahan, kita membangun fondasi yang kokoh untuk menuju Indonesia yang lebih maju. Karena itu, pemerintah fokus pada percepatan pembangunan infrastruktur serta peningkatan produktivitas dan daya saing bangsa," katanya.

Presiden Jokowi menuturkan, percepatan pembangunan infrastruktur bukan hanya dimaksud untuk mengurangi ketertinggalan dalam pembangunan infrastruktur dibanding dengan negara lain.

Percepatan pembangunan juga dilakukan guna menumbuhkan sentra-sentra ekonomi baru yang mampu memberikan nilai tambah bagi daerah-daerah di seluruh penjuru tanah air.

"Itulah sebabnya infrastruktur tidak hanya dibangun di Jawa, tapi di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara, sampai Tanah Papua karena, sebagai bangsa yang majemuk, kita ingin tumbuh bersama, sejahtera bersama, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote," tuturnya.
Baca juga: Presiden: ada momentum saat perbedaan politik disingkirkan
 

Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018