Tim itu akan mengincar kartel-kartel Meksiko, para pemimpin dan pendanaan mereka, sebagai upaya untuk menghentikan aliran obat-obatan terlarang yang telah membuat angka kematian karena overdosis di AS melonjak, kata sejumlah pejabat, Rabu.
Dalam jumpa pers bersama dengan para pejabat pemerintah Meksiko di Chicago, Kepala Operasi DEA Anthony Williams mengatakan bahwa menjadikan pendanaan kartel sebagai target adalah kunci penanggulangan karena "tujuan para pihak ini tidak ada yang lain, hanya satu, yaitu uang."
Meksiko masih menjadi jalur utama perdagangan kokaina ke Amerika Serikat.
Meksiko telah menjadi sumber utama pasokan heroin, yang telah mendorong peningkatan kasus kecanduan narkoba di Amerika Serikat. Negara itu juga menjadi pemasok utama methamfetamin.
"Masalah ini tidak hanya dihadapi Chicago, tapi juga jadi masalah nasional. Sebetulnya, masalah internasional," kata Brian McKnight, agen khusus penanggung jawab Divisi Lapangan DEA untuk Chicago, dalam acara jumpa pers yang dikutip oleh Reuters.
Presiden terpilih Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador, telah menyatakan tekad untuk melancarkan perang terhadap kartel-kartel narkoba setelah ia mulai menjalankan jabatan pada Desember.
Menurut para pembantunya, Obrador ingin mengubah peraturan yang mengarah pada perdamaian dan pengampunan melalui perundingan dibandingkan dengan strategi garis keras. Para penentang menganggap strategi keras hanya akan melanggengkan kekerasan.
AS dan Meksiko kerap berselisih sejak Donald Trump menjadi presiden Amerika Serikat.
Trump telah membuat Meksiko jengkel dengan tuntutannya agar Meksiko membayar pendirian dinding perbatasan, juga dengan komentar-komentarnya bahwa Meksiko tidak berbuat apa-apa untuk mengurangi perpindahan penduduk secara ilegal.
Selain itu, Trump mendesak agar Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara (NAFTA) dirombak supaya menguntungkan Amerika Serikat.
Dalam 12 tahun belakangan, Meksiko memerangi kartel-kartel bengis dengan mengerahkan ribuan polisi, tentara serta petugas intelijen.
Penerjemah: Tia Mutiasari
Pewarta: antara
Editor: Gusti Nur Cahya Aryani
Copyright © ANTARA 2018