Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP PPP M. Romahurmuziy menilai kritik yang disampaikan Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan terkait kondisi ekonomi saat ini menegaskan posisi PAN sebagai partai oposisi pemerintah, bukan dalam lingkaran koalisi pemerintahan.Ya karena memang itu posisinya sebagai opisisi. Apa yang disampaikan Zulkifli sebagai Ketua MPR yang bercita rasa oposan."
"Ya karena memang itu posisinya sebagai opisisi. Apa yang disampaikan Zulkifli sebagai Ketua MPR yang bercita rasa oposan," kata Rommahurmuziy atau Rommy di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis.
Rommy menilai wajar jika isi pidato Zulkifli bernada kritik kepada pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla karena posisi PAN saat ini sebagai opisisi.
Menurut dia, Zulkifli mengkritik pemerintah sebagai konsekuensi otomatis karena posisi partai tersebut sudah mengambil oposan dan baru beberapa hari yang lalu kadernya memutuskan dari Kabinet Kerja.
"Silakan publik yang menilai karena masing-masing pihak pemerintah dan oposisi memiliki jurusnya. Jadi apakah itu etis atau tidak, kembali ke publik karena etika yang menegakkan publik sendiri," katanya.
Rommy menjelaskan, mahalnya harga bahan pokok merupakan konsekuensi dari faktor inflasi namun dirinya mengklaim tingkat inflasi masih dalam kendali asumsi APBN 2018.
Karena itu menurut dia, kalau kemudian ada kenaikan harga ketika saat-saat tertentu, apakah terkompensasi satu tahun atau tidak, harus melihat parameter ekonomi itu jangka panjang, bukan sesaat.
Sebelumnya, Ketua MPR Zulkifli Hasan membacakan pidato dalam Sidang Tahunan MPR, dan dalam pidatonya menyampaikan aspirasi "emak-emak" kepada Presiden Joko Widodo.
Zulkifli mengatakan "emak-emak" di Indonesia menginginkan agar harga kebutuhan pokok lebih terjangkau agar kebutuhan sehari-hari terpenuhi.
"Bapak Presiden Jokowi, ini titipan emak-emak, titipan rakyat Indonesia agar harga harga terjangkau agar kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi," kata Zulkifli.
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018