.. saya ingin buka toko ‘online’. Saya ingin jadi entrepreneur..
Jakarta (ANTARA News) - Usai belajar soal “e-commerce” dari Blanja.com peserta Siswa Mengenal Nusantara (SMN) dari Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara), langsung ingin buka toko “online”.
“Iya, saya ingin buka toko ‘online’. Saya ingin jadi entrepreneur,” kata salah seorang peserta SMN asal Tarakan Ire Yahya Azirul ditemui di sela-sela kegiatan SMN di Jakarta, Kamis.
Siswa SMA Negeri 2 Tarakan ini mengatakan ingin berjualan produk elektronik, mulai dari telepon genggam hingga powerbank. Atau mencoba mengangkat produk-produk kuliner lokal seperti ikan asin khas Tarakan untuk oleh-oleh.
Ire sebenarnya sudah sejak di bangku SMP berjualan telepon genggam bekas secara daring, memanfaatkan sebuah forum jual-beli Tarakan di media sosial. Jika dihitung hingga saat ini dirinya sudah berhasil menjual sekitar 20 telepon genggam bekas.
Niatnya untuk memiliki toko daring sendiri semakin kuat karena terinspirasi kakaknya yang juga sudah lebih dulu menjadi entrepreneur dengan membuka Sekawan Coffee di daerah Seturan, Yogyakarta.
Ire merasa senang topik “e-commerce” dibahas dalam program SMN yang diikutinya. “Ini membantu, kita jadi semakin paham, dan ini cara terbaik supaya produk kita bisa dikenal di mana-mana bahkan secara internasional”.
Baca juga: BUMN Hadir - Siswa Kaltara belajar "digital learning" dari Telkom
Strategical Seller Development Manager Blanja.com Monika Viany menjelaskan soal tren belanja daring, dan mengajak peserta SMN mengembangkan lagi belanja daring dengan mengajak mereka yang ada di Kaltara memanfaatkan teknologi ini.
Ia menjelaskan bahwa dari 262 juta jiwa penduduk Indonesia ada 54,8 persen atau 142,26 juta jiwa memanfaatkan internet. Kalimantan menyumbang 72,19 persen dari porsi pengguna internet di Indonesia.
Karenanya Monika juga menjelaskan soal “e-commerce” yang merupakan transaksi daring menjadi cara mudah, murah dan aman bagi Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) mengembangkan usahanya.
UMKM tumbuh pesat, namun semua “offline”. Monika mengatakan sistem daring mulai berkembang pesat sejak 2014 diperkenalkan perusahaan digital lalu menjamur ke UMKM.
“Dibanding sewa ruko, beri gaji karyawan maka memasukkan barang dengan ‘e-commerce’ lebih mudah. Hanya butuh email, rekening bank, media sosial untuk unggah foto produk dan jasa,” ujar dia.
Sebanyak 23 peserta SMN dari Kaltara mengikuti kegiatan pembekalan dari Balai Pustaka, PT Telkom, Perpustakanan Nasional, BRI dan LKBN Antara. Tepat pada perayaan Kemerdekaan Indonesia ke-73, mereka akan mengikuti upacara bendera di Kementerian BUMN dan dilanjutkan berekreasi ke Ancol dan mendatangi Museum Antara di Pasar Baru, dan ditutup dengan malam keakraban menampilkan kesenian Kaltara.
Baca juga: Peserta SMN latihan rappelling di Batalyon Mekanis 201
Pewarta: Virna Puspa S
Editor: Arief Mujayatno
Copyright © ANTARA 2018