• Beranda
  • Berita
  • Kementan ajak generasi muda menjadi petani lewat penghargaan

Kementan ajak generasi muda menjadi petani lewat penghargaan

17 Agustus 2018 17:50 WIB
Kementan ajak generasi muda menjadi petani lewat penghargaan
Kementan (id.wikipedia.org)

diharapkan mereka dapat menjadi motivator bagi masyarakat perdesaan khususnya generasi muda bahwa petani tidak memiskinkan tetapi menyejahterakan," ucapnya.

Jakarta, (ANTARA News) - Kementerian Pertanian menginginkan penghargaan terhadap pelaku usaha pertanian yang kerap dilakukan setiap tahun dapat memotivasi generasi muda di Tanah Air untuk mau menjadi petani.

"Penghargaan pertanian diharapkan memotivasi pelaku pertanian sekaligus menjadi daya tarik pertanian bagi generasi muda," kata Sekjen Kementan Syukur Iwantoro dalam acara pemberian Penghargaan Tingkat Nasional bagi Teladan Pertanian di Kementan, Jakarta, Jumat.

Menurut Syukur Iwantoro, dalam jangka waktu 10 tahun terakhir, keluarga petani nusantara berkurang dari 31 juta menjadi 26 juta keluarga petani.

Untuk itu, pihaknya mengharapkan pemerintahan tingkat kabupaten/kota dapat memberikan penghargaan secara berjenjang sehingga bisa memotivasi dan menginspirasi generasi muda.

Pada tahun 2018, sebagaimana setiap tahun, Kementan kembali memberikan Penghargaan Tingkat Nasional bagi 27 orang teladan yang terdiri antara lain tiga orang petani berprestasi, tiga gabungan kelompok tani (Gapoktan) berprestasi, tiga kelembagaan ekonomi petani berprestasi, tiga penyuluh pertanian teladan, dan tiga balai penyuluhan pertanian berprestasi.

Kemudian, ada pula sembilan orang pengelola pusat pelatihan pertanian dan perdesaan swadaya (P4S) berprestasi, dan tiga orang widyaiswara berprestasi.

"Diharapkan mereka dapat menjadi motivator bagi masyarakat perdesaan khususnya generasi muda bahwa petani tidak memiskinkan tetapi menyejahterakan," ucapnya.

Sebelumnya, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan penelitian di bidang pangan harus bisa menyejahterakan petani dan membawa Indonesia berswasembada pangan.

"Produksi padi hasil penelitian harus didorong terus dan ditinjau kembali capaiannya agar manfaat penelitian bisa menyejahterakan petani," kata Nasir seusai melakukan panen perdana padi sidenuk di Desa Pulau Tinggi, Kabupaten Kampar, Riau, Kamis (9/8).

Menristekdikti mengutarakan harapannya agar kerja sama antara peneliti dengan pemerintah daerah bisa terus dilanjutkan sehingga penelitian dari Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi bisa menyalurkan hasil-hasil penelitian yang ada.
Baca juga: Fadli Zon: ajak generasi muda masuk pertanian
Baca juga: Abdul Kadir Karding prihatin generasi muda kurang minat jadi petani

 

Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2018