"Butuhkan waktu 1,5 tahun untuk mempersiapkan ini. Kami bekerja keras setiap hari untuk menyiapkan upacara pembukaan," ungkap Wishnutama yang dikenal sebagai CEO dan Pendiri NET TV itu.
Para sosok di belakang upacara pembukaan Asian Games 2018 dihadirkan di hadapan puluhan ribu penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno menjelang acara, yang dipandu oleh duet Ronal Surapradja dan Tike Priatnakusumah.
Selain Wishnutama, ada Ronald Steven dan Addie MS sebagai penata musik, Eko Supriyanto dan Denny Malik sebagai koreografer, Dynand Fariz dan Rinaldy Yunardi sebagai penata busana.
Pada upacara pembukaan Asian Games 2018 yang akan dimulai pukul 19.00 WIB, menampilkan sekitar 4.000 penari dari semua lapisan usia, termasuk penari termuda berusia delapan tahun dan yang paling tua berusia 80 tahun.
Ribuan penari akan mengenalkan indahnya Indonesia dengan menampilkan energi terbaik mereka dalam balutan busana bermotif khas Indonesia.
Selain penari profesional, kebanyakan penari justru datang dari masyarakat biasa dan pelajar. Lalu apa tantangan mengarahkan penari yang bukan dari kalangan profesional?
"Kebanyakan penari adalah pelajar. Tetapi semua orang Indonesia suka menari. Jadi tidak masalah. Anak-anak dilatih dengan disiplin selama empat jam setiap hari selama lima bulan," papar Eko.
Sementara dari sisi musik, Addie MS yang dikenal sebagai komposer andalan Indonesia mengatakan akan menyajikan musik dari tradisional hingga kekinian.
"Kami akan menampilkan musik Indonesia dari tradisi, modern, hingga orkestra," ujar Addie yang mempersiapkan bersama Ronald Steven selama delapan bulan.
Upacara pembukaan Asian Games akan dimeriahkan oleh para musisi kebanggaan Indonesia, termasuk Anggun yang namanya sudah terkenal di kancah Internasional, dan tidak ketinggalan Raisa, Tulus, Via Vallen, Ariel NOAH, Rossa, Rian D'Masiv, Cakra Khan, Rinni Wulandari, Wizzy, Edo Kondologit, Putri Ayu, Fatin, GAC, dan Kamasean.
Baca juga: Yura Yunita hibur penonton jelang upacara pembukaan Asian Games
Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018