"Atas nama seluruh rakyat Indonesia kita merasa terhormat menyambut tamu dari 44 negara. kita bangsa Asia ingin menunjukkan kita bersaudara, kita bersatu, kita ingin meraih prestasi. Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Asian Games ke-18 saya nyatakan dibuka," kata Presiden.
Perhelatan Asian Games 2018 dengan tema besar "Energi Asia" itu menjadi semakin spesial bagi bangsa Indonesia karena bertepatan dengan perayaan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-73.
Sebelumnya, Presiden Komite Olimpiade Asis (OCA), Sheik Ahmad Al-Fahad Al-Sabah mengatakan bahwa Asian Games 2018 penuh dengan sejarah karena tidak hanya untuk pertama kali digelar di dua kota, yaitu Jakarta dan Palembang, tapi juga bergabungnya dua Korea untuk pertandingan basket putri, kano dan kayak.
"Inilah untuk pertama kalinya Asian Games digelar di dua kota seperti di Jakarta dan Palembang. Kami sudah menunggu 56 tahun untuk menggelar kembali Asian Games di Indonesia. Inilah stadion yang telah menjadi warisan bagi Asian Games," kata pria asal Kuwait itu.
"Kami Cinta Kalian," kata Sheik dalam bahasa Indonesia yang disambut gempita para penonton yang memenuhi Stadion Utama yang berkapasitas 80.000 orang itu.
Rakyat bangga
Sementara itu ketua Panitia Asian Games (INASGOC) Erick Thohir mengatakan bahwa rakyat Indonesia bangga menyambut kedatangan para tamu para atlet sejati Asia yang menjunjung tinggi sikap sportivitas.
"Kami mengajak seluruh Asia agar jadilah inspirasi dunia melalui semangat Energi Asia agar mewujudkan dunia yang damai," kata Erick.
Saat-saat yang paling ditunggu penonton, baik yang hadir di stadion maupun yang menyaksikan melalui siaran langsung di televisi adalah tampilnya Susy Susanti sebagai penyulut obor di kualdron yang akan menyala sampai pesta ditutup pada tempat yang sama 2 September mendatang. Susy adalah peraih emas bulutangkis tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992.
Sebelumnya, obor secara estafet dibawa oleh mantan atlet berprestasi lainnya, mulai dari Lanny Gumulya (loncat indah), Arief Taufan (karate), Yustejo Tarik (tenis), Supriati Sutono (atletik) dan I Gusti Oka Sulaksana (layar).
Prosesi penyulutan obor berlangsung dengan cara yang cukup unik, yaitu dengan mendaki bukit buatan yang ada di tengah lapangan stadion dan kemudian menyulutkan obor di kualdron yang berada diatas bukit tersebut.
Sebagai mana lazimnya sebuah perhelatan multi event, menjadi penyulut obor kualdron yang menjadi puncak acara pembukaan, merupakan sebuah kehormatan yang didambakan bagi atlet mana pun.
Cara penyulutan obor pun memberikan kesan tersendiri karena panitia biasanya menyuguhkan atraksi yang spektakuler dan menjadi peristiwa yang unik dan dikenal sepanjang masa.
Pesta olahraga itu diawali dengan pertunjukan kolosal dan menampilkan pemandangan spektaluler, yaitu air terjun yang mengalir dari panggung berukuran panjang 120 meter, lebar 30 meter, serta tinggi 26 meter. Dari panggung yang berada di tengah lapangan di stadion bersejarah itu, terlihat pemandangan gunung yang besar dan dilengkapi dengan berbagai tumbuhan ciri khas Indonesia.
Panggung yang dibuat secara manual oleh perajin asal Bandung dan Jakarta ini akan dipenuhi oleh total 4.000 penari arahan koreografer andal, Denny Malik dan Eko Supriyanto.
Latihan berbulan-bulan
Penari yang telah berlatih berbulan-bulan tersebut tampil energik dan elegan diiringi oleh ratusan pemusik di bawah arahan Addie MS dan Ronald Steven, seniman musik yang sudah tak asing lagi di Tanah Air.
Artis lain yang ikut memeriahkan acara diantaranya adalah penyanyi Anggun yang namanya sudah terkenal di kancah internasional, Raisa, Tulus, Edo Kondologit, Putri Ayu, Fatin, GAC, Kamasean, dan Via Vallen.
Acara kreatif pada upacara pembukaan dibagi dalam tiga segmen, yaitu Air, Bumi, Angin dan Api.
Segmen Air dengan penata tari Denny Malik dan pengarah musik Ronald Steven dan Addie MS, menggambarkan samudra biru yang menyatukan ribuan pulau di Indonesia.
Dimulai dari samudra yang bergejolak, merepresentasikan konflik di masa awal sejarah Indonesia, kemudian air hadir menjadi penyatu, menenangkan gejolak dan membawa kedamaian bagi semua pulau.
Segmen Bumi, menggambarkan di mana keindahan Indonesia dilambangkan dalam gerakan yang menggambarkan ragam budaya, warna, ekspresi dan perspektif yang terjaga 18/8 (Ahingga ke masa kini. Segmen ini juga menampilkan cinta dan dedikasi anak Indonesia kepada bumi. Representasi tradisi dalam segmen ini bertujuan mengemas ragam budaya dalam tarian ritual dan tarian perang. Eko Supriyanto menjadi penata tari segmen ini.
Segmen ketiga, yaitu Air, mencerminkan para leluhur bangsa Indonesia yang memiliki kebijaksanaan, kekuatan dan nasionalisme yang tinggi. Di segmen dengan penata tari Denny Malik ini, angin digambarkan sebagai kekuatan yang tumbuh dan menyebarkan daya hidup, mewariskan nilai-nilai bangsa dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Sementara pada segmen terakhir, yaitu Api, Eko Supriyanto kembali menjadi penata tari dan Ronald Steven bersama Addie MS sebagai pengarah musik. Api menjadi perlambang keberanian dan semangat berkompetisi bangsa Indonesia. Dalam segmen ini, api dan lava menghidupkan jiwa dan raga bangsa yang berakar pada bumi. Api akan menjadi semangat dan inspirasi para pejuang olahraga, menyorakkan mereka menuju ke kemenangan di Asian Games 2018.
Pesta olahraga yang berlangsung 18 Agustus sampai 2 September itu diikuti oleh sekitar 17.000 atlet dan kontingen dari 45 negara, bertanding di 40 cabang olahraga, 67 disiplin olahraga dan 465 nomor pertandingan.
(A032/a011)
Pewarta: Atman Ahdiat
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018