Melalui kemitraan itu, Geely akan menyokong Proton agar mendapatkan lebih banyak model kendaraan yang akan dipasarkan secara lebih luas hingga ke China dan pasar internasional lainnya.
Zhejiang Geely Holding Group mengumumkan pada Sabtu bahwa Proton juga bisa mendapatkan teknologi mobil ramah lingkungan serta platform dasar kendaraan yang telah dikembangkan secara bersama-sama dengan Geely, yang juga menaungi merek Volvo Cars asal Swedia.
Perusahaan Malaysia itu juga berpeluang menjual kendaraan Proton di pasar internasional yang akan dimulai di China kemudian Indonesia, menurut seorang sumber kepada Reuters.
Baca juga: Geely patok 90 persen penjualan untuk mobil hibrid dan listrik
"Penandatanganan perjanjian hari ini akan memperluas hubungan kami dan membawa kerja sama kami ke tahap berikutnya," kata pendiri dan kepala eksekutif Geely, Li Shufu, dalam seremoni penandatanganan kerjasama di markas Geely, Hangzhou, China, Sabtu.
Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, yang menjalani kunjungan lima hari di China juga menghadiri acara ini. Ia dijadwalkan bertemu Presiden Xi Jinping dan Perdana Menteri Li Keqiang di Beijing dalam kunjungannya itu.
Sebagai bagian dari tahap kerjasama berikutnya, Proton akan memulai studi kelayakan untuk memasuki pasar China.
Baca juga: Geely caplok 49,9 persen saham Proton
Langkah itu akan membantu Geely memiliki kendaraan di seluruh segmen pasar, setelah menaungi Volvo sebagai merek premium, Geely sebagai merek menengah, dan Proton sebagai merek yang akan menjual mobil dengan harga terjangkau.
Perjanjian baru ini akan meneruskan investasi Geely di Proton yang sudah ditetapkan pada tahun lalu.
Saat ini Geely memiliki saham 49,9 persen di pabrikan Malaysia yang dimiliki oleh DRB-Hicom, yang juga menaungi merek mobil sport asal Inggris Lotus, demikian Reuters.
Baca juga: Geely beli saham Daimler demi akses teknologi
Penerjemah: Alviansyah Pasaribu
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2018