"Masih perancangan replika bentuk kapal, dan kami targetkan rampung tahun ini," ujar dia di Simalungun, Minggu.
Pemerintah bersama elemen masyarakat pada awal Juli 2018 melakukan peletakan batu pertama pembangunan monumen tersebut, sedangkan keluarga korban dalam acara itu turut mengubur barang-barang milik korban tenggelam ke dalam satu lubang di kawasan Nagori Tiga Ras.
Ia mengatakan replika KM Sinar Bangun 4 dirancang lulusan ITB sesuai dengan arahan Menteri Koordinator Kemaritiman RI Luhut Binsar Panjaitan.
"Agar bentuknya tidak asal jadi sehingga memberikan kenangan baik bagi keluarga korban," ujar dia.
Jika keluarga korban ingin melakukan suatu kegiatan, seperti ziarah atau mengenang korban, kata dia, ada tempat yang dituju, yakni monumen tersebut.
Selain itu, kata dia, tempat tersebut bisa diberdayakan dan difungsikan sebagai objek wisata baru bagi masyarakat luas, dengan harapan bisa menambah penghasilan warga sekitarnya.
KM Sinar Bangun 4 tenggelam dalam pelayaran rute Simanindo Kabupaten Samosir-Tiga Ras Kabupaten Simalungun pada 18 Juni 2018.
Sebanyak 164 penumpang dinyatakan hilang, tiga ditemukan tewas, dan 21 selamat, termasuk nakhoda dan awak kapal.
Upaya pencarian dan pengangkatan jasad korban terkendala kedalaman air yang mencapai 500-an meter dan pengadaan peralatan ke Danau Toba.
Baca juga: Pemerintah pastikan korban bencana di Sumut sudah dibantu
Baca juga: Basarnas gunakan pukat harimau cari KM Sinar Bangun di Danau Toba
Pewarta: Warsito
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018