Gregoria Mariska Tunjung yang tampil sebagai tunggal pertama, membuka keunggulan tim putri Indonesia setelah mengalahkan Cheung Ngan Yi melalui permainan tiga gim 19-21, 21-8, 21-18.
Gregoria yang kini berada di peringkat 22 dunia tersebut sempat tertinggal jauh di gim pertama hingga 5-13. Meski sempat memperkecil ketertinggalan hingga 12-13, namun Cheung yang bermain gigih mampu memenangi gim pertama.
Meskipun demikian, Gregoria yang baru pertama diturunkan sebagai tunggal pertama di nomor beregu mampu membalik keadaan di dua gim terakhir dan memastikan keunggulan bagi tuan rumah.
“Pada gim pertama, saya memang kalah angin dan lama beradaptasi dengan kondisi lapangan sehingga tertinggal cukup jauh. Baru saat poin 11 ke atas bisa bermain lebih baik tetapi sudah tertinggal,” katanya.
Sedangkan pada gim kedua dan ketiga, Gregoria mengaku bisa bermain lebih baik karena menang angin dan sudah tahu irama permainan lawan yang berada di peringkat 21 dunia.
“Saya sudah belajar dan memperhatikan pola permainan lawan dari video pertandingan. Sepertinya, lawan juga cepat lelah kalau diajak bermain reli panjang,” katanya.
Indonesia kemudian mampu menggandakan keunggulan melalui ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang menang dua gim
langsung atas pasangan Hongkong NgTsz Yau/Yuen Sin Yin 21-14, 21-11.
“Setiap angka yang diperoleh pada pertandingan di nomor beregu sangat penting karena bisa memotivasi pemain yang akan turun di nomor berikutnya,” kata Greysia.
Secara umum, ia mengatakan, tidak mengalami kesulitan untuk menghadapi lawan dari Hongkong namun perlu lebih banyak beradaptasi dengan kondisi lapangan seperti angin karena bisa mempengaruhi permainan.
“Dan yang terpenting, harus bisa menampilkan permainan terbaik. Jika negara lain menganggap remeh kami, maka itu justru menjadi kesempatan untuk bermain tanpa beban,” katanya.
Tim putri Indonesia memastikan tempat di babak perempatfinal melalui tunggal putri kedua Fitriyani yang juga harus bermain tiga gim untuk mengalahkan Yip Pui Yin 18-21, 21-13, 21-10.
“Pada gim pertama, permainan cukup ketat. Menjelang akhir gim pertama, banyak poin yang kecolongan karena saya ingin bermain cepat,” katanya.
Sedangkan pada gim kedua dan ketiga, Fitriyani mengaku bisa bermain lebih tenang. “Kondisi fisik lawan sepertinya juga sudah kelelahan,” katanya yang memastikan kemenangan setalah bola dari Yip gagal melewati net.
Pada pertandingan babak perempatfinal, tim putri Indonesia sudah ditunggu tim kuat Korea. Pertandingan perempatfinal akan digelar Senin (20/8).
Baca juga: Tim bulu tangkis putra Jepang melangkah ke perempat final
Baca juga: Jepang andalkan bulu tangkis dalam Olimpiade 2020
Baca juga: Tim bulu tangkis Indonesia butuh perjuangan untuk raih hasil maksimal
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2018
