"Kunjungan ke Istana Kadariah Pontianak ini bertujuan untuk mengetahui sejarah berdirinya Kota Pontianak dan sistem kerajaannya," ujar Pedamping SMN dari Jateng, Arif Ediyanto, di Pontianak, Minggu.
Ia menambahkan bahwa kunjungan ke Istana Kadariah juga untuk mengajak siswa tidak melupakan sejarah sebab sejarah Indonesia juga tidak terlepas dari Kota Pontianak.
"Sultan di Pontianak yakni Sultan Hamid II merupakan perancang lambang Garuda Indonesia. Jadi dengan berkunjung ke sini, siswa mengenal lebih detail dan langsung dari kerabat kerajaan," paparnya.
Satu di antara peserta SMN dari SMAN 1 Kendal, Jateng, Fika Mela Amanda, merasa senang dan bangga mengenal Kota Pontianak. Terlebih karena ia mengetahui bahwa perancang lambang Pancasila adalah dari Sultan Pontianak.
"Sangat senang dan kita jadi tahu sejarah Kota Pontianak dan Indonesia. Kita takjub sekali," ucapnya.
Dari segi bangunan istana, ia juga mengaku terkejut karena istana yang ada sudah ratusan tahun tanpa direnovasi.
Sementara peserta lainnya yakni dari siswa SMKN Jawa Tengah Pati, Miftahul Arif, juga senang datang ke Pontianak dan Istana Kadariah.
"Saya sangat senang mata pelajaran sejarah. Saya hanya mengetahui singkat saja soal Istana Kadariah dan Pontianak. Namun dengan datang ke sini langsung saya sangat senang sekali. Saya dapat informasi sejarah Pontianak dan Istana Kadariah dengan lengkap," jelasnya.
SMN merupakan program dari BUMN Hadir untuk Negeri berupa pertukaran pelajar antarprovinsi yang diinisiasi oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Pewarta: Dedi
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2018