"Guncangan gempa dirasakan keras Lombok Timur, Lombok Utara, Sumbawa Barat, Sumbawa Besar, Lombok Barat, dan Kota Mataram selama 5-10 detik," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis badan pada Minggu malam.
Selain itu, kata dia, gempa dengan kekuatan sedang juga dirasakan selama lima sampai 10 detik di wilayah Bali seperti di Jembrana, Kota Denpasar, Karangasem, Badung, Gianyar, Bangli, Kulungkung, dan Buleleng.
Getaran gempa juga dirasakan ringan di Jawa Timur bagian Timur dan Makassar, Sulawesi Selatan.
"Masyarakat panik dan berhamburan keluar rumah di Lombok. Sebagian masyarakat histeris karena merasakan guncangan gempa yang lebih keras dibandingkan sebelumnya," kata Sutopo.
"Mereka mendengar suara gemuruh, yang kemungkinan berasal dari longsoran di perbukitan dan Gunung Rinjani. Belum dapat dipastikan dampak gempa karena listrik padam dan komunikasi mati di Lombok Timur," ia menambahkan.
Di Jember, warga beberapa kecamatan juga merasakan getaran akibat gempa di Lombok.
"Terasa sekali karena kebetulan saya dan anak-anak masih belum tidur, kemudian lampu yang digantung di dalam rumah bergoyang-goyang, sempat membuat kami panik," kata Hamidah, warga di Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember.
Bersama dua anaknya, Hamidah langsung keluar rumah dan sempat berteriak kepada tetangga di depan rumahnya, mengabarkan getaran gempa yang dia rasakan.
"Saat gempa sudah tidak terasa, kami kembali masuk ke dalam rumah sambil mencari informasi gempa tersebut berpusat di mana dan ternyata di Lombok. Kami berharap semua warga di sana baik-baik saja dan tidak ada korban jiwa seperti gempa bumi sebelumnya," katanya.
Guncangan gempa bumi tersebut juga dirasakan oleh Imron dan warga Kecamatan Balung lainnya.
"Warga sempat keluar rumah, namun akhirnya kembali ke dalam rumah setelah tidak adanya gempa bumi yang dirasakan lagi. Setelah mendapatkan informasi, ternyata sejumlah gempa susulan terus terjadi di Lombok, namun kekuatanya lebih kecil," ujarnya.
Setelah gempa terkini di Lombok, BNPB langsung berkoordinasi dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk mengirimkan bantuan logistik untuk korban gempa di Lomnbok.
"Kepala BNPB Willem Rampangilei telah berkoodinasi dengan Panglima TNI. Pesawat-pesawat Hercules TNI di Lanud Halim Perdanakusuma di Jakarta dan Lanud Abdurahman Saleh di Malang disiapkan untuk mengangkut bantuan, juga KRI jika diperlukan," kata Sutopo.
Posko BNPB telah meminta informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mengenai dampak gempa terkini yang berpusat di 30 kilometer Timur Laut Lombok Timur pada kedalaman 10 kilometer.
Baca juga: Gempa 7 SR guncang Lombok Timur
Baca juga: Warga berlarian saat gempa 7 SR kembali guncang Lombok
Pewarta: Benardy Ferdiansyah, Zumrotun Solichah
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018