Jakarta (ANTARA News) - Rumah tidak layak huni milik seorang buruh jahit di Kelurahan Kedoya Selatan, Kecamatan Kebon Jeruk akhirnya mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota Jakarta Barat dan masyarakat sekitar untuk bedah rumah.Alhamdulillah. Doa kami selama ini akhirnya terkabul, terima kasih atas bantuan dari Bazis dan terutama dari para warga di sini yang sangat peduli
Peresmian bedah rumah tersebut dilaksanakan Minggu pagi pada salah satu rumah warga kurang mampu bernama Misbahul Munir di RT 001/ 01 Kelurahan Kedoya Selatan, menurut keterangan resmi yang diterima Antara di Jakarta, Senin.
Sehari-harinya, Misbahul bekerja sebagai buruh jahit untuk menghidupi istri, keempat anak kandung dan dua anak angkat yang masih mengenyam pendidikan. Alih-alih berpikir untuk merenovasi rumahnya yang hanya sebesar 26 meter persegi, pendapatan Misbahul pun terbilang tak menentu. Terkadang, bisa sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Jelas, untuk hidup dan berkumpul bersama, bangunan rumah tersebut terasa sangat sesak untuk dihuni. Bahkan, untuk tidur saja mereka harus berhimpitan. Saat siang hari, rumah terasa sangat panas. Terlebih saat musim hujan, seluruh keluarga itu harus bahu-membahu mengatasi air yang masuk karena bocor di beberapa bagian rumah. "Alhamdulillah. Doa kami selama ini akhirnya terkabul, terima kasih atas bantuan dari Bazis dan terutama dari para warga di sini yang sangat peduli,” ujar Misbahul dengan suara terbata-bata saat menerima kunci rumah dari Lurah Kedoya Selatan Achmad Mawardi, disaksikan Camat Kebon Jeruk Abdullah saat acara gunting pita dalam peresmian bedah rumahnya.
Lurah Kedoya Selatan Achmad Mawardi mengatakan, bedah rumah tersebut terlaksana berkat pengajuan kelurahan dan segenap warga yang peduli dengan kondisi Misbahul ke pihak Kecamatan Kebon Jeruk.
"Semoga setelah bedah rumah ini selesai, keluarga Misbahul Munir dan istri serta keempat anak kandung dan dua anak yatimnya memiliki tempat tinggal yang layak, sehingga anak- anak nya dapat belajar dengan baik, menjadi generasi yang baik, serta usaha menjahitnya bisa lebih semangat lagi," kata Achmad.
Sementara itu, Camat Kebon Jeruk Abdullah menjelaskan, selama rumah dibedah, Misbahul dan keluarga ditempatkan di rumah kontrakan.
"Proses bedah rumah dilakukan selama tiga bulan. Kontrakannya dibayar oleh Ketua RW. Setelah itu baru warganya bisa menempati kembali rumahnya yang layak," ujar Abdullah.
Baca juga: Warga miskin dapat program bedah rumah Baznas
Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2018