• Beranda
  • Berita
  • DPR Usulkan Pembangunan PLTN Baru di Kalbar dan Kalteng

DPR Usulkan Pembangunan PLTN Baru di Kalbar dan Kalteng

16 Agustus 2007 11:12 WIB
Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR Komisi VII, Alvin Lie, mengusulkan agar pembangunan PLTN baru tidak lagi dilakukan di Pulau Jawa, tetapi difokuskan di Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. "Faktor risiko PLTN yang dibangun di Pulau Jawa terlalu tinggi. Coba tunjukkan di Jawa, Sumatera, dan Bali, daerah mana yang aman dari gempa, tidak ada," kata anggota DPR dari fraksi PAN, Alvin Lie, sebelum mengikuti acara penyampaian Pidato Kenegaraan dan Keterangan Pemerintah atas RAPBN tahun 2008 beserta Nota Keuangannya di DPR, Jakarta, Kamis. Menurut data Ristek sendiri, satu-satunya daerah yang aman dari gempa di Indonesia adalah Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah. Alvin mengatakan selain dua daerah itu, tidak ada lagi kawasan yang aman gempa. "Yang lainnya rawan gempa, yang pasti akan terjadi tinggal menunggu waktunya kapan. Apa kita mau ambil risiko itu," katanya. Sebagai contoh nyata, DPRD Muria, Jawa Tengah, juga sudah menolak pembangunan PLTNB di wilayah itu. "Sebab ini adalah keputusan sepihak pemerintah tanpa melibatkan Pemda. Kalau begitu di mana penghormatan kita terhadap otonomi daerah," katanya. Menurut dia, intinya pemerintah tidak harus terburu-buru menetapkan pembangunan PLTN di Pulau Jawa, sebab pemerintah juga harus adil terhadap warga di luar Pulau Jawa yang juga berhak mendapatkan pasokan listrik dan infrastruktur yang lebih baik. Apalagi sebelum membangun PLTN harus dilihat terlebih dahulu kesiapan TNI terhadap ancaman dari luar. "Sebelum menetapkan lokasi, pemerintah harusnya mempresentasikan hasil kajian ke DPR jangan langsung menetapkan lokasinya," katanya. Menurut Alvin, Kalimantan Barat dan Kalimantan tengah secara geologis merupakan kawasan yang paling strategis untuk dibangun PLTN di Indonesia. "Di Kalbar ada tambang uranium dan kondisi sosial ekonomi di Kalteng juga sangat memungkinkan di mana SDA-nya mendukung. Ada air, gas, batubara, minyak bumi, dan emas. Tapi sampai hari ini listrik di sana masih byar peet," katanya. Sementara wilayah tetangga di Sabah dan Serawak Malaysia, serta Brunai Darussalam sudah sangat maju kehidupannya. "Kita yang adil dong pada rakyat, jangan semuanya dibangun di Pulau Jawa," katanya. (*)


Copyright © ANTARA 2007