• Beranda
  • Berita
  • Tim putri Indonesia telan pil pahit di semifinal bulu tangkis

Tim putri Indonesia telan pil pahit di semifinal bulu tangkis

21 Agustus 2018 16:59 WIB
Tim putri Indonesia telan pil pahit di semifinal bulu tangkis
Pebulu tangkis ganda putri Indonesia Della Destiara Haris (kiri atas) dan Rizki Amelia Pradipta (kanan atas) mengembalikan kok ke arah lawan pebulu tangkis ganda putri Jepang Ayaka Takahashi dan Misaki Matsutomo, pada babak semi final beregu putri Asian Games 2018 di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (21/8/2018). (ANTARA FOTO/INASGOC/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Tim bulu tangkis putri Indonesia terpaksa menelan pil pahit di babak semifinal beregu Asian Games 2018 setelah kalah 1-3 dari Jepang pada pertandingan yang digelar di Istora Gelora Bung Karno Jakarta, Selasa.

Satu-satunya poin untuk tim tuan rumah disumbangkan oleh tunggal putri pertama Indonesia Gregoria Mariska Tunjung.

Namun demikian, awal yang bagus tersebut tidak mampu berlanjut di tiga partai lainnya dan Jepang yang tampil sebagai unggulan pertama mampu membalik keadaan untuk memastikan tempat di babak final.

Pada partai pertama, Gregoria mampu memberikan kejutan dan memaksa Akane Yamaguchi untuk bermain tiga gim sebelum akhirnya menundukkan tunggal pertama Jepang Akane Yamaguchi 21-16, 9-21, 21-18.

“Ini adalah pertemuan pertama kami. Secara pribadi, saya tentu ingin mengalahkan dia meskipun dia memiliki peringkat jauh di atas saya,” kata Gregoria.

Akane kini menempati peringkat dua dunia sedangkan Gregoria berada di peringkat 22 dunia.

Pemain yang mendapat dukungan penuh dari suporter tuan rumah tersebut mengakui faktor kemenangannya adalah bermain tanpa beban meskipun mengemban tugas untuk membuka jalan rekan-rekannya di tim putri Indonesia yang akan turun di partai berikutnya.

Namun demikian, tim Jepang mampu memperoleh momentum untuk membalik keadaan setelah ganda unggulan mereka Yuki Fukushima/Sayaka Hirota mengalahkan Greysia Polii/Rahayu Apriyani dalam dua gim langsung 21-13, 21-12.

“Dari awal pertandingan, lawan terus menekan dan kami tidak sempat keluar dari tekanan tersebut hingga pertandingan berakhir. Sepertinya, lawan bisa mendikte permainan kami dari awal,” kata Apriyani Rahayu usai pertandingan.

Pada gim kedua partai kedua, Greysia bahkan sempat mengganti raketnya di tengah-tengah pertandingan karena senar putus.

“Kami akan mengevaluasi hasil pertandingan kali ini sebagai bekal untuk tampil pada pertandingan berikutnya,” kata Greysia.

Jepang mampu menggandakan keunggulan melalui tunggal putri keduanya Nozomi Okuhara yang menang tiga gim atas Fitriani 19-21, 21-4, 21-10.

“Pada gim awal, saya belum memperoleh ritme pertandingan ditambah kondisi lapangan yang berangin cukup kencang sehingga sulit mengontrol bola,” kata Okuhara yang kini berada di peringkat delapan dunia.

Namun demikian, Okuhara mengatakan, terus berusaha beradaptasi dengan lapangan dan menemukan ritme permainan yang diinginkan sehingga mampu memenangi dua gim berikutnya.

Jepang memastikan kemenangan atas Indonesia pada partai keempat. Ganda Jepang yang berada di nomor dua dunia Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi yang menang 21-13, 21-10 atas Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta.

“Sebenarnya tidak ada beban saat tampil di pertandingan ini. Kami pun berusaha semaksimal mungkin menampilkan permainan terbaik, tetapi belum mampu mengalahkan lawan,” katanya.

Dengan kekalahan tersebut, tim bulu tangkis beregu putri Indonesia harus puas dengan medali perunggu berbagi dengan tim putri Thailand yang kalah 0-3 dari China.

Pada babak final yang akan digelar Rabu (22/8), Jepang akan berhadapan dengan unggulan pertama China.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2018