New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street bervariasi pada penutupan perdagangan Rabu (Kamis pagi WIB), karena investor mempertimbangkan beberapa data ekonomi utama dan laporan laba emiten, serta pidato ketua The Fed."Pengecer toserba AS, Target, merilis hasil laba kuartalan pada Rabu (22/8) yang melampaui ekspektasi Wall Street"
Indeks Dow Jones Industrial Average turun 88,69 poin atau 0,34 persen, menjadi berakhir di 25.733,60 poin.
Indeks S&P 500 berkurang 1,14 poin atau 0,04 persen, menjadi ditutup di 2.861,82 poin.
Indeks Komposit Nasdaq berakhir naik 29,92 poin atau 0,38 persen, menjadi 7.889,10 poin.
Pengecer toserba AS, Target, merilis hasil laba kuartalan pada Rabu (22/8) yang melampaui ekspektasi Wall Street. Laba per saham yang disesuaikan mencapai 1,47 dolar AS untuk kuartal kedua, sementara pendapatannya mencapai 17,78 miliar dolar AS.
Saham Target melonjak, ditutup 3,21 persen lebih tinggi pada 85,94 dolar AS per saham.
Di sisi ekonomi, penjualan existing home (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales/rumah bekas) di AS melemah, untuk bulan keempat berturut-turut pada Juli, ke laju paling lambat dalam lebih dari dua tahun, menurut National Association of Realtors,seperti dilansir Xinhua.
Total penjualan existing home, yang telah menyelesaikan transaksi mencakup rumah keluarga tunggal, townhomes, kondominium dan co-ops, turun 0,7 persen ke tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman 5,34 juta unit bulan lalu, asosiasi mengatakan pada Rabu (22/8).
Simposium ekonomi tahunan The Fed yang akan dimulai akhir pekan ini di Jackson Hole, di negara bagian Wyoming AS, juga menjadi fokus.
Ketua Fed Jerome Powell akan menyampaikan pidato pada Jumat (24/8), dan pertemuan tersebut akan bertema seputar gagasan perubahan struktur pasar dan implikasi untuk kebijakan moneter ke depan.
Baca juga: Ekspektasi kenaikan suku bunga, persempit kerugian dolar AS
Baca juga: Emas lanjutkan kenaikan tiga hari berturut-turut
Baca juga: Aksi jual dolar AS berlanjut, setelah Trump kritik The Fed
Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018