• Beranda
  • Berita
  • Narasi Anti-Hoax - BMKG: Belum ada teknologi bisa ramalkan gempa

Narasi Anti-Hoax - BMKG: Belum ada teknologi bisa ramalkan gempa

23 Agustus 2018 18:53 WIB
Narasi Anti-Hoax - BMKG: Belum ada teknologi bisa ramalkan gempa
Seorang warga berada dekat puing-puing rumahnya yang roboh pascagempa di Dusun Labuan Pandan Tengak, Desa Padak Guar, Kecamatan Sambelia, Lombok Timur, NTB, Senin (20/8/2018). Pascagempa bumi yang berkekuatan 7 Skala Richter mengguncang Lombok pada Minggu malam pukul 22.56 Wita mengakibatkan sejumlah rumah di daerah tersebut roboh dan puluhan warga mengungsi. (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)
Jakarta (Antara/JACX) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika untuk kesekian kalinya mengeluarkan pernyataan guna menyanggah hoaks tentang gempa yang beredar di masyarakat melalui media sosial.

Kali ini, hoaks yang diluruskan oleh BMKG adalah pesan berantai "...ada apa dengan tanggal 26? ada apa dengan hari minggu?.." yang dikaitkan dengan bencana-bencana yang terjadi pada hari dan tanggal tersebut.

Klaim: Gempa akan terjadi pada Minggu 26 Agustus karena banyak bencana lain yang terjadi pada hari yang sama.

Rating: Salah/Disinformasi
Pesan yang beredar melalui media sosial itu antara lain menyebutkan bahwa pada setiap hari Minggu yakni tanggal 29 Juli, 5 Agustus, 12 Agustus, dan 19 Agustus terjadi gempa.

Lalu, ditambahkan pula bahwa banyak peristiwa bencana besar yang terjadi pada tanggal 26 yakni tsunami Aceh, gempa Yogyakarta, dan gempa di Tasikmalaya.

"...mengapa semua terjadi tgl 26??" demikian cuplikan isi pesan tersebut.

Menanggapi itu, BMKG Stasiun Geofisika Mataram mengeluarkan surat tertanggal 22 Agustus 2018 yang menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar, serta meminta masyarakat di Nusa Tenggara Barat dan sekitarnya untuk tetap tenang, waspada, juga tidak mudah mempercayai berita-berita tidak benar.

Melalui surat itu, disebutkan bahwa setiap harinya gempa bumi selalu terjadi di seluruh belahan dunia, namun tidak semua gempa bumi tersebut dirasakan.

Sampai saat ini, belum ada negara dengan teknologi apa pun di dunia yang mampu memprediksi kapan, di mana dan berapa kekuatan gempa bumi yang akan terjadi secara tepat di hari dan tanggalnya.

BMKG pun menegaskan bahwa tidak semua gempa bumi besar terjadi pada tanggal 26 dan pada hari Minggu.
 
Hasil tangkap layar surat BMKG Stasiun Geofisika Mataram (Twitter @Sutopo_PN) (Twitter @Sutopo_PN)


Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho juga menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar. Dalam akun media sosialnya di Twitter @Sutopo_PN ia mengatakan bahwa "Harap diperhatikan. Jangan percaya dengan informasi-informasi yang menyesatkan tentang gempa".

Sutopo juga mengaku saat ada bencana pasti banyak beredar hoaks sehingga ia mengingatkan masyarakat untuk selalu melakukan pengecekan dan tidak asal menyebarkan isu serta agar masyarakat selalu mengacu kepada informasi dari badan yang berwenang menangani hal tersebut.

“Untuk urusan gempa, percayakan pada BMKG,” ujarnya.

 

Pewarta: Tim JACX
Editor: Panca Hari Prabowo
Copyright © ANTARA 2018