Jayapura (ANTARA News) - Menteri BUMN Rini Soemarno meresmikan gardu listrik dan transmisi 150 kilovolt (kV) sebagai upaya pemerintah dalam rangka mempercepat rasio elektrifikasi di Papua dan Papua Barat.Dengan gardu induk dan transmisi yang baru maka diharapkan ke depannya tidak akan ada lagi pemadaman dan warga mendapatkan akses kelistrikan yang lebih baik lagi.
"Dengan transmisi listrik yang baru semoga Papua bisa mendapatkan listrik yang lebih bagus," kata Rini Soemarmo dalam acara peresmian Gardu Induk & Transmisi 150 kV Holtekamp-Jayapura dan "sharing session" relawan Papua Terang di Jayapura, Jumat.
Menurut Rini, dengan gardu induk dan transmisi yang baru maka diharapkan ke depannya tidak akan ada lagi pemadaman dan warga mendapatkan akses kelistrikan yang lebih baik lagi.
Menteri BUMN menuturkan, sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, akses terhadap listrik akan membuat rakyat semakin sejahtera, karena dengan listrik memiliki beragam manfaat seperti membuat anak-anak bisa belajar lebih banyak.
"Dengan listrik anak-anak bisa belajar lebih lama dan utamanya, dengan listrik masyarakat bisa memanfaatkannya dengan usaha," paparnya.
Sementara itu, Direktur Bisnis PLN Regional Maluku dan Papua Ahmad Rofiq menyatakan, pemerintah telah memerintahkan rasio elektrifikasi terutama di Indonesia bagian timur.
Ahmad Rofiq memaparkan, rasio elektrifikasi di wilayah Papua dan Papua Barat adalah 53,62 persen, dengan terdiri atas Papua 44,85 persen, dan Papua Barat 86,28 persen.
Sedangkan rasio kelistrikan di wilayah-wilayah tersebut (Papua dan Papua Barat) adalah 59,57 persen untuk rasio kecamatan berlistrik dan 30,39 persen untuk rasio desa berlistrik. Selain itu, daya mampunya mencapai 385,41 MW dengan beban puncak 294,24 MW.
"Upaya untuk menjawab itu, PLN menjalankan ekspedisi Papua Terang dengan beragam lembaga pendidikan dan pemda dalam upaya mempercepat infrastruktur kelistrikan di desa-desa yang belum terlistriki di Papua," ucapnya.
Ahmad Rofiq memaparkan, ekspedisi Papua Terang terbagi ke dalam dua gelombang, dan gelombang pertama berhasil mensurvei 419 desa yang ada di 5 posko, yakni Jayapura, Timika, Merauke, Wamena dan Nabire selama dua bulan.
Menurut dia, kondisi geografis dan sosial di Papua menjadi tantangan bagi tim selama melaksanakan survei.
PLN juga menyampaikan terima kasih kepada Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang telah menyediakan data berkat bantuan peta digital dari lembaga tersebut.
Baca juga: Presiden targetkan seluruh Papua terang-benderang 2018
Baca juga: PLN bangun lagi pembangkit gas di beberapa kota Papua
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2018