Sejak babak pertama dimulai di perempat final, pesilat Indonesia itu terus memberikan tekanan kepada lawannya dengan menyerang, memukul, menyepak dan menendang.
Hasil serangan yang dilancarkan Iqbal membuahkan hasil poin dari lima wasit juri cukup memuaskan dibandingkan Zarish Hakim, yakni 14-6, 17-6, 12-3, 11-3, dan 8-3.
Namun, di babak pertama ini Iqbal melakukan pelanggaran, sehingga harus memakan pil pahit pengurangan satu poin dari wasit juri.
Kemudian, di babak kedua pertarungan diantara kedua atlet itu berlangsung sengit dan alot. Keduanya, berusaha melancarkan serangan kepada lawannya. Bahkan, atlet Malaysia itu berusaha bangkit dari keterpurukan di babak pertama.
Di babak kedua ini, poin yang diperoleh Iqbal tak terlalu jauh dibandingkan Zarish Hakim, yakni 12-11, 20-14, 13-11, 12-7, dan 16-7.
Tak mau tertinggal dengan hasil diterima di babak pertama dan babak kedua, Zarish Hakim terus melakukan serangan-serangan kepada Iqbal di babak ketiga. Iqbal pun terlihat kewalahan menghadapi serangan yang dilancarkan oleh Zarish Hakim.
Di babak ketiga ini, Zarish Hakim memperoleh poin lebih tinggi dibandingkan Iqbal, yakni 11-6, 17-13, 10-7, 9-10, dan 8-7. Ini menunjukkan tiga wasit juri memberikan nilai tinggi kepada Zarish Hakim.
Namun, bila ditotalkan poin yang diterima Iqbal lebih tinggi dibandingkan Zarish Hakim, yakni 32-28, 50-37, 32-24, 33-19 dan 31-18. Sehingga skor antara pesilat Indonesia dan Malaysia adalah 5-0. Iqbal kembali meraih kemenangannya.
Dengan hasil ini, Iqbal Candra Pratama lolos ke semifinal pertandingan Pencak Silat. Iqbal akan melawa pesilat Uzbekistan, Abdumalik Salimov.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2018