Tim Indonesia, yang diperkuat oleh Setia Widianto dan Elga Cahya Putra, berada di kelompok yang sama dengan Vietnam, Jepang dan India.
Para atlet berpendapat lawan terberat mereka di grup tersebut adalah Jepang dan Vietnam, melihat kualitas para atlet.
“Jepang karena pemainnya kelas dunia. Vietnam akhir-akhir ini juara Asia terus,” kata Elga, saat acara dukungan Konami, selaku pengembang gim PES 2018, untuk Asian Games 2018.
Ketua Asosiasi eSports Indonesia (IeSPA) Eddy Lim menilai berada di grup yang sama dengan pemain kelas dunia merupakan kesempatan yang tidak boleh disia-siakan. Dia berpendapat Indonesia mendapat kesempatan yang bagus karena berada di grup yang sama dengan lawan yang dianggap berat.
“Kapan lagi bisa satu grup dengan mereka,” kata Eddy.
Salah satu keuntungan bertemu lawan yang kuat, menurut Eddy, adalah mereka tidak bisa ditemui saat pertandingan masih berada di tahap awal. Kesempatan bertemu dengan tim yang kuat baru akan ada di pertandingan tingkat lanjut.
“Kamu nggak akan bertemu mereka di bawah, kamu akan ketemu di atas,” kata Eddy, memberi semangat pada tim Indonesia.
Di grup A untuk kompetisi PES 2018, diisi oleh Iran, Hong Kong, Kazakhstan dan Malaysia.
Tim akan dibagi menjadi dua grup dan bersaing dalam format round-robin, dengan total tiga pertandingan. Dua tim dengan nilai tertinggi di masing-masing grup akan maju ke babak final.
Baca juga: Kenapa eSports disebut olahraga?
Baca juga: Daftar gim eSports yang dipertandingkan di Asian Games 2018
Baca juga: Mengenal eSports di Indonesia, dulu dan sekarang
Baca juga: Atlet eSports persiapkan diri untuk Asian Games 2018 (video)
Pewarta: Natisha Andarningtyas
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018