Akidah, Ustaz Abdul Somad menjelaskan, adalah keyakinan tentang Allah, malaikat, surga neraka, azab kubur hingga Shiratal Mustaqim.
"Sekarang kita membahas pengawasan Allah, walaupun kita dalam WC, kita sedang dikontrol Allah. Jadi yang duluan itu akidah baru syariah, orang yang tidak berakidah ibadahnya tidak diterima. Tidak berakidah, walaupun akhlaknya sopan juga tidak diterima," katanya.
Ia menjelaskan pondasi dalam ber-Islam adalah akidah, syariah dan akhlak, dan bahwa di antara ketiganya akidah merupakan yang terpenting.
"Tapi jangan pula, kata dia habis pengajian ini kalau ditanya kenapa tidak salat dijawab yang penting akidah, itu juga tidak benar," katanya di hadapan ribuan orang yang menghadiri tablig akbar.
"Karena bukti kalau akidah itu benar adalah syariah, makanya kalau tanamannya akidah, buahnya syariah. Kalau ada orang yang akidahnya benar tapi masih nabung di bank konvensional, tak benar juga akidahnya. Jika ingin syariah juga harus benar, maka beralihlah ke bank syariah," ia melanjutkan.
Ia lalu menuturkan cerita tentang kekuatan akidah seorang hakim di Pekanbaru, yang menolak menerima uang suap dari orang yang meminta dia meringankan hukuman anaknya yang terjerat perkara narkoba.
"Hakim diminta orang itu menolong anaknya yang terlibat narkotika dan obat-obatan terlarang dengan meringankan perkara. Namun hakim itu berkata 'bawa pulang duit harammu, saya takkan mengubah apapun'"
Ia mengatakan saat mengetahui kejadian ini orang yang benar akidahnya akan berkata "Hebat Pak Hakim", sedang orang yang tidak benar akidahnya akan mengatakan "Hakim goblok, kenapa tak diambil? Jarang-jarang ada".
"Jadi yang penting akidah, ada orang ibadah rajin tapi akidah tidak benar. Tapi hakim ini sudah selamat dari mungkar karena sebelum salat dia sudah berakidah," kata sang dai, yang biasa disapa UAS.
Baca juga:
Ustaz Somad minta didoakan jadi ustaz saja
Gerindra hormati keputusan UAS pilih jalur dakwah
Pewarta: Bayu Agustari Adha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2018