• Beranda
  • Berita
  • Laporan dari Mekkah - Kloter Palembang pertama pulang ke Indonesia

Laporan dari Mekkah - Kloter Palembang pertama pulang ke Indonesia

27 Agustus 2018 06:37 WIB
Laporan dari Mekkah - Kloter Palembang pertama pulang ke Indonesia
Jamaah Palembang (Kelompok terbang PLM-01) di acara pelepasan kloter di Hotel Wafa El Ehsan Misfalah, Mekkah, Arab Saudi, Minggu (26/8/2018). (ANTARA/ Anom Prihantoro)
Mekkah (ANTARA News) - Kelompok terbang Palembang (Kloter PLM-01) menjadi rombongan pertama yang melakukan penerbangan pulang ke Tanah Air dari Arab Saudi, Senin dini hari waktu setempat.

"Selamat anda telah selesai menjalani ibadah haji," kata Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi Agus Maftuh Abegebriel kepada jamaah haji Palembang dalam acara pelepasan di Hotel Wafa El Ehsan Misfalah, Mekah, Minggu (26/8) malam waktu setempat.

Dia mengatakan jamaah Indonesia dikenal pemerintah Saudi sebagai jamaah yang tertib, rapi, sopan dan bagus. Nilai positif tersebut, tambahnya, harus terus dipelihara dan dilestarikan.

Kelompok terbang PLM-01 itu sendiri merupakan satu dari 15 kloter yang pertama berangkat untuk pulang ke Tanah Air. Di hari selanjutnya akan menyusul kloter-kloter lain dari penerbangan gelombang pertama untuk terbang dari Bandar Udara KAAIA Jeddah.

Sementara itu, kloter gelombang kedua masih akan bergerak dari Mekkah ke Madinah guna meneruskan rangkaian perjalanan ibadah setelah musim puncak haji.

Pengamatan Antara, jamaah PLM-01 secara berangsur-angsur berkumpul di lobi hotel Wafa El Ehsan. Selama beberapa saat mereka menghadiri acara pelepasan yang diadakan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji.

Setelah itu, jamaah yang juga membawa tas tentengan secara bergiliran memasuki bus yang mengangkut mereka ke Bandara Jeddah. Beberapa jamaah uzur dan lanjut usia menuju bus menggunakan kursi roda yang didorong jamaah dan petugas secara bergantian.

Adapun koper jamaah sudah diangkut terlebih dahulu satu hari sebelum mereka menuju bandara. Koper diangkut mendahului jamaah menggunakan mobil boks setelah ditimbang.

Dalam proses penimbangan, jika koper diketahui memiliki berat bawaan lebih dari 32 kilogram maka jamaah diminta mengurangi isinya.

Baca juga: Laporan dari Mekkah - Jamaah diimbau tak masukkan Zamzam ke koper
Baca juga: Laporan dari Mekkah - Menag bersyukur fase Armina tanpa masalah berarti
 

Pewarta: Anom Prihantoro
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2018