"Saya merasa kalau ditanya kenapa ke teater, selain passion-nya di situ, senang dengan panggung, dan biasanya saya merasa masih punya kebebasan untuk mengeksplorasi apa yang saya punya di sini," kata Maudy Koesnaedi usai pementasan "Ronggeng Kulawu" di Jakarta, Minggu (26/8).
Dia juga menjelaskan bahwa kebebasan untuk mengeksplorasi karakter dalam seni teater sulit dia dapatkan ketika membintangi sebuah film.
"Kalau di film, saya melekat hanya sosok tertentu seperti Zaenab. Sulit kalau ada tuntutan komersial mengerahkan karakter-karakter lain, sementara buat saya rasanya ingin ada sesuatu yang bisa dieksplorasi jadi tidak stereotip terus dan saya menemukan kebebasan ini di panggung," tutur Maudy Koesnaedi kepada wartawan.
Keseriusan Maudy dalam dunia teater terlihat saat dirinya tidak hanya berperan sebagai sosok Maesaroh, namun juga terjun langsung sebagai produser pementasan "Ronggeng Kulawu" yang mengisahkan nestapa penderitaan seorang "nyai" bagi tentara-tentara Jepang selama masa penjajahan.
Dalam pementasan ini, Maudy terlihat tampil gemilang dalam mengisahkan curhatan pedihnya siksaan dan penderitaan hebat yang dialami Maesaroh hanya lewat monolog dan dialog yang berhasil membuat para penonton merinding.
Baca juga: Curhatan Jugun Ianfu dalam "Ronggeng Kulawu"
Baca juga: Nostalgia dan jawaban di "Si Doel The Movie"
Baca juga: Film "Si Doel" syuting di Belanda, Zaenab jaga Betawi
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Monalisa
Copyright © ANTARA 2018