"Saya tidak menduga bisa ke final," kata Jonatan yang kini memegang peringkat 15 dunia itu, usai pertandingan, Senin.
Jojo demikian ia akrab disapa dipaksa memainkan tiga gim untuk merebut tiket ke final dengan skor 21-15, 12-21, 21-19 atas pemain Jepang Kenta Nishimoto di Istora Senayan, Jakarta.
Ia mengakui Kenta bermain total di awal pertandingan meskipun ia akhirnya berhasil mencuri kemenangan pada gim pertama.
"Saya sempat underperform di awal gim pertama dan gim kedua, tetapi Puji Tuhan saya bisa memenangkan pertandingan ini," ujarnya.
Smes keras Jojo yang gagal diatasi oleh Kenta pada gim ketiga memastikan kemenangan Jonatan atas pemain peringkat sepuluh dunia itu.
Jonatan bertanding dengan dukungan penuh dari ribuan penonton di Istora Senayan.
"Jojo bisa.. Jojo bisa.. Jojo bisa.." teriak penonton.
Pada gim penonton, Jojo yang sudah memimpin 19-16 dikejar wakil Jepang itu hingga skor sama 19-19. Saat itu, Jojo yang baju dan celananya sudah basah oleh keringat meminta kepada wasit agar lapangan dikeringkan tetapi tidak diizinkan oleh wasit.
Jonatan lalu mengambil handuk miliknya sendiri dan mengepel lantai lapangan. Atas tindakannya itu, ia diberi kartu kuning oleh wasit.
"Abisin.. abisin.. abisin," teriak penonton memberi dukungan kepada Jonatan yang akhirnya berhasil memenangi pertandingan.
Jojo lalu membuka bajunya sehingga membuat penonton, kebanyakan wanita berteriak histeris.
Jonatan kemudian lari ke dekat sisi penonton dan melempar kaos yang dipakainya untuk bertanding sambil bertelanjang dada.
Pada babak final nanti Jonatan berpotensi untuk bertemu dengan rekannya Anthony Ginting atau Chou Tien Chen asal Chinese Taipei yang saat berita ini ditulis, keduanya baru mulai bertanding.
Baca juga: Jonatan Christie melesat ke final
Baca juga: Ginting kembali buat kejutan, Jonatan juga lolos semifinal
Baca juga: Sorakan "Jojo Ganteng" sambut Jonatan Christie masuki lapangan
Pewarta: Monalisa
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2018