Mahathir larang WNA beli rumah di Forest City

27 Agustus 2018 22:41 WIB
Mahathir larang WNA beli rumah di Forest City
Mantan perdana menteri Malaysia Najib Razak tiba di pengadilan di Kuala Lumpur, Malaysia, Selasa (8/8/2018). (REUTERS/Lai Seng Sin)
Kuala Lumpur (ANTARA News) - Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad melarang Warga Negara Asing (WNA) membeli rumah di proyek Forest City di Johor.

Mahathir mengemukakan hal itu saat ditanya wartawan di Kantor Perdana Menteri Putrajaya, Senin.

"Satu perkara yang pasti, kota yang akan dibangun tidak boleh dijual kepada orang asing. Kami tidak akan memberikan visa untuk orang yang datang dan tinggal di sini," kata Mahathir.

Mahathir menolak karena kota tersebut dibangun untuk orang asing bukan untuk rakyat Malaysia karena kebanyakan rakyat setempat tidak mampu membeli rumah tersebut.

Keberadaan proyek tersebut menjadi tanda tanya setelah Pakatan Harapan yang dipimpim Mahathir memenangi Pemilihan Umum ke-14 pada Mei lalu.

Sementara itu, Country Garden Holdings Co direncanakan membangun kota raya yang akan ditempati 700.000 penduduk.

Rakyat Malaysia yang tinggal di Johor telah membuat aduan bahwa sebagian warga China telah membeli rumah di Forest City.

Mereka mengeluhkan kerusakan alam sekitar, kemerosotan harga tanah dan dampak terhadap industri perikanan.

Baca juga: Mahathir Mohamad mengesankan

Sementara itu, Country Garden dalam klarifikasinya mengatakan bahwa, seperti semua proyek pengembangan properti di Malaysia, Forest City telah mematuhi semua undang-undang dan peraturan dengan persetujuan yang diperlukan untuk menjual ke pembeli asing.

Berdasarkan Bagian 433B dari Peraturan Tanah Nasional, warga negara asing atau perusahaan asing dapat memperoleh tanah di Malaysia jika mereka telah mendapat persetujuan dari Otoritas Negara.

"Kami tidak menjadikan penduduk tetap untuk pembeli asing. Kami saat ini berhubungan dengan Kantor Perdana Menteri untuk klarifikasi, karena kami yakin komentar Tun Mahathir mungkin telah keluar dari konteks dalam laporan media tertentu," kata salah seorang pejabat Forest City.

Editor: Tia Mutiasari
 

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2018