• Beranda
  • Berita
  • Kemenperin latih 80 IKM Sultra masuk perdagangan online

Kemenperin latih 80 IKM Sultra masuk perdagangan online

28 Agustus 2018 07:06 WIB
Kemenperin latih 80 IKM Sultra masuk perdagangan online
Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati Wibawaningsih. (ANTARA News/ Biro Humas Kementerian Perindustrian)

"Semoga para pelaku IKM di Sulawesi Tenggara dapat mengoptimalkan pemasaran online dan mempertahankan keberlangsungan akunnya di marketplace"

Kendari (ANTARA News) - Kementrian Perindustrian (Kemenperin)  melatih 80 Industri Kecil menengah (IKM) di Sulawesi Tenggara untuk masuk ke sistem perdagangan dalam jaringan (daring) atau online melalui  program e-Smart.

Dirjen  IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih, saat mebuka kegiatan itu di Kendari, Sultra, Senin malam, mengatakan pelatihan e-Smart terhadap IKM Sultra itu merupakan rangkaian dari pelatihan pejabat fungsional penyuluh perinduatrian dan perdagangan.

"Kami mengapresiasi adanya 80 IKM dari Sultra yang bersedia meluangkan waktunya untuk mengikuti workshop e-smart IKM selama dua hari mendatang," katanya.

Dikatakan, ke-80 pelaku IKM tersebut dari komoditi Pangan, Sandang, Furnitur dan Aneka.

"Semoga para pelaku IKM di Sulawesi Tenggara dapat mengoptimalkan pemasaran online dan mempertahankan keberlangsungan akunnya di marketplace untuk memperluas akses pasar, bahkan sampai ke tingkat global. Sudah saat nya IKM naik kelas dan mengembangankan pasarnya," kata Gati.

Ia berharap dengan program ini, IKM mampu membuka akses pasar dan mengelola dengan baik pemasaran secara daring (online) sehingga berlanjut.

Gati juga mengatakan, program ini tidak hanya berhenti setelah mengikuti pelatihan, namun Kemenperin akan terus memonitor dan mengevaluasi serta menyiapkan program pendampingan bagi IKM sehingga tujuan e-Smart ini dapat tercapai.

"Berbagai fasilitas pendampingan dapat didapatkan bagi para peserta workshop e-Smart IKM seperti bantuan desain produk dan kemasan, bantuan mesin/peralatan restrukturisasi serta bantuan HKI," katanya.

Selain itu katanya, para IKM di setiap daerah dapat memanfaatkan peran fungsional penyuluh industri untuk pengembangan IKM.

Sampai saat ini kata dia, program e-Smart IKM telah dilaksanakan di 22 Provinsi dengan melibatkan lima lembaga (Bank Indonesia, BNI, Google, iDeA dan Kementerian Kominfo) serta pemerintah provinsi, kota dan kabupaten.

"Program e-Smart IKM juga telah bekerjasama dengan marketplace Bukalapak, Tokopedia, Shopee, BliBli, Blanja.com, dan Ralali, serta Gojek Indonesia," katanya.

Saat ini kata dia, terdapat sembilan komoditas yang masuk ke dalam skema e-Smart IKM, yakni makanan dan minuman, logam, perhiasan, herbal, kosmetik, fesyen, kerajinan, furnitur, dan industri kreatif lainnya.

"Hingga bulan Agustus 2018, tercatat sebanyak 3.450 IKM yang telah mengikuti pelatihan e-Smart IKM dengan total nilai penjualan sebesar Rp1,3 miliar," katanya.

Baca juga: Tindaklanjuti Perpres, Kemenperin bentuk Badan Pengembangan SDM Industri
Baca juga: Kemenperin fasilitasi 26 IKM promosi di Asian Games 2018

 

Pewarta: Suparman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018