Jakarta (ANTARA News) - PT Astra International Tbk (ASII) akan mengembangkan bisnis teknologi finansial (tekfin) menyusul pesatnya pertumbuhan bidang itu di dalam negeri.Modal kami cukup besar dengan aset keseluruhan jasa keuangan hampir Rp300 triliun
Presiden Direktur PT Astra International Tbk, Prijono Sugiarto di Jakarta, Selasa, mengatakan bahwa tekfin akan mendukung bisnis perseroan ke depannya.
"Modal kami cukup besar dengan aset keseluruhan jasa keuangan hampir Rp300 triliun. Fintech (financial technology atau teknologi finansial) adalah pelengkap jasa keuangan yang ada di Astra," ujarnya.
Pada tahun ini, lanjut dia, perseroan telah mengucurkan investasi ke perusahaan bidang fintech seperti operator transportasi berbasis aplikasi GO-JEK.
Prijono juga mengatakan bahwa pihaknya optimistis pada tahun ini Astra International akan membukukan pertumbuhan kinerja keuangan.
"Kinerja Grup Astra hingga akhir tahun 2018 diperkirakan cukup baik, didukung dengan stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia dan harga batubara yang stabil, walaupun persaingan di pasar mobil dan melemahnya harga minyak kelapa sawit menjadi perhatian," katanya.
Tercatat, laba bersih Astra International pada semester pertama 2018 mencapai Rp10,4 triliun atau meningkat 11 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu.
Sementara pendapatan bersih selama periode itu meningkat 15 persen menjadi Rp112,6 triliun, dengan peningkatan pendapatan terutama dari bisnis alat berat dan pertambangan.
Baca juga: Presdir Astra beberkan empat pertimbangan masuki bisnis baru
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2018