Mataram, (ANTARA News) - Menteri Dalam Negeri RI, Tjahjo Kumolo meminta setiap daerah untuk mengalokasikan anggaran penanganan bencana dalam postur APBD, sehingga ketika terjadi bencana sudah siap.Kami juga sudah kirim surat yang isinya berupa payung hukum kepada daerah, karena banyak daerah yang ingin membantu dana tetapi ingin satu pintu
"Banyak daerah yang belum mempersiapkan anggaran untuk mengantisipasi bencana, seperti banjir, erupsi gunung, gempa, dan lain-lain," kata Tjahjo Kumolo seusai acara penyerahan bantuan untuk korban bencana Lombok di Kantor Gubernur NTB di Mataram, Selasa.
Ia menyampaikan, penyusunan APBD perubahan yang saat ini sedang digodok oleh daerah, terutama di NTB juga menyertakan persoalan penanganan bencana tersebut.
Meski begitu, Mendagri menegaskan pemerintah pusat tetap berkomitmen penuh dalam persoalan penanganan bencana di NTB, termasuk mendorong daerah-daerah lain untuk bisa membantu NTB.
"Kami juga sudah kirim surat yang isinya berupa payung hukum kepada daerah, karena banyak daerah yang ingin membantu dana tetapi ingin satu pintu. Sementara, bahan makanan sudah menumpuk," ucapnya.
Selain itu, lanjutnya, Presiden Joko Widodo telah mengeluarkan Inpres No. 5 Tahun 2018 tentang Percepatan Proses Rehabilitasi dan Rekonstruksi Dampak Gempa di NTB.
"Soal Inpres No. 5 Tahun 2018, secara prinsip memperkuat, mari bergerak semua, kami gerakkan gubernur, bupati, wali kota (daerah lain) mari kita gotong royong, musibah NTB musibah kita di Indonesia, sakitnya NTB sakitnya kita juga, sehingga pemerintah dan swasta semua masuk untuk membantu," jelas Mendagri.
Mendagri menyebutkan, salah satu persoalan yang masih harus segera dibenahi ialah pembersihan puing-puing bangunan yang runtuh akibat gempa. Sehingga memudahkan proses rekonstruksi.
"Problemnya, swasta sudah siap bangun rumah, tetapi belum semua siap, karena harus dibersihkan dulu. PU harus kerja keras, sehingga bisa segera di bangun," katanya.*
Baca juga: Rumah Zakat kirim 30.000 kornet ke Lombok
Baca juga: Mendagri minta ASN NTB berikan pelayan terbaik
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2018