"Saya libatkan dia dalam situasi real dalam masyarakat. Masyarakat kita sangat plural, semua berbeda. Saya merasa dalam masyarakat kita, bukannya ada yang normal dan tidak normal, tetapi semua berbeda," ujar dia dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa.
Salah satu cara yang dilakukan Andien adalah dengan mengajak sang putra mengunjungi sebuah lembaga pendidikan kesenian di Bandung, Art Therapy Center (ATC) Widyatama, yang berfokus mendidik anak-anak berkebutuhan khusus menggunakan ilmu seni sebagai metode terapinya.
"Kawa ikut terpesona dengan karya anak-anak di sana. Mungkin membekas di ingatan anak-anak di sana dan Kawa. Pulang dari sana, banyak banget teman-teman (di ATC) yang menggambar Kawa," tutur Andien.
Lebih dari itu, dia berharap cara ini bisa membuat Kawa menyadari saat semakin dewasa, bahwa di luar sana ada sosok-sosok berbeda dari orang kebanyakan.
"Itu yang saya coba. Hal ini bisa menyadarkannya kelak saat sudah mengerti semuanya," kata Andien.
Secara pribadi, Andien mengagumi bakat seni anak-anak berkebutuhan khusus binaan ATC. Dia bahkan berencana menggunakan salah satu karya mereka sebagai gambar sampul CD karyanya atau bahkan dalam desain busana mereknya.
"Semua orang harus lihat karya mereka. Mereka pantas untuk perspektifnya dilihat dunia," tutur dia.
Baca juga: Penyanyi Andien ajak atlet "Moving On"
Baca juga: Andien promosikan Lawang Sewu Semarang lewat jazz
Baca juga: Menjadi orangtua versi Andien
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2018