Pertandingan bulu tangkis yang berlangsung di Istora Senayan menjadi salah satu laga yang paling diburu masyarakat. Tiket selalu terjual habis, bahkan banyak masyarakat yang kecewa karena tidak bisa menonton langsung dari stadion.
Mereka pun rela antre sejak subuh demi mendapatkan tiket nonton bulu tangkis. Akhirnya, panitia Asian Games menggelar layar lebar di dekat Istora Senayan agar masyarakat yang kehabisan tiket tetap bisa menonton bersama-sama di area GBK.
"Multi event ini sedikit berbeda dengan single event, karena antusias dari penonton sendiri yang tadinya jarang nonton bulu tangkis jadi tertarik pas nonton Asian Games ini," kata Jonatan yang akrab disapa Jojo itu.
"Saya pribadi itu cukup menguntungkan. Jadi banyak orang yang lebih nonton bulutangkis lagi dan tahu bulu tangkis seperti apa," tambahnya.
Semenjak tampil di Asian Games Jojo menjadi magnet tersendiri di Istora Senayan. Ia bagaikan bintang yang selalu dinantikan kehadirannya.
Aksi-aksi pemain peringkat 15 dunia yang ekspresif itu selalu mengundang histeria penonton.
Jojo pun mengaku tidak terganggu dengan teriakan penonton yang membahana di Istora Senayan dalam setiap penampilannya.
"Pendukung indonesia jadi moivasi, bikin lebih semangat lagi. Kadang pelatih ngomong apa sampai enggak dengar," ungkap atlet kelahiran 15 September 1997.
"Terimakasih pada para suporter yang di Istora, dan yang nonton dari rumah. Saya berharap terus dukung bulu tangkis Indonesia," tutur Jojo
Baca juga: Jonatan Christie sumbangkan sebagian bonusnya untuk korban gempa Lombok
Baca juga: Suka buka baju, Jonatan Christie: itu spontan saja
Baca juga: Jonatan Christie sang juara
Baca juga: Jonatan Christie persembahkan medali emas setelah 12 tahun penantian
Pewarta: Monalisa
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018